Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda di Balik Indahnya Puncak B29 Lumajang

Kompas.com - 14/05/2017, 16:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

LUMAJANG, KOMPAS.com - Puncak B29 di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur adalah salah satu obyek wisata yang menawarkan panorama Gunung Bromo dan momen matahari terbit. Wisatawan juga bisa menyesap udara segar dan berkemah di Puncak B29.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Budiyanto mengatakan Puncak B29 mulai ramai dikunjungi sejak tahun 2013. Ia mulai mengembangkan wisata Puncak B29 di tahun yang sama.

"Dulu populernya Puncak Songolikur (sebutan angka 29 dalam bahasa Jawa). Tapi saya ganti saja jadi B29," kata Budiyanto saat ditemui di rumahnya.

BACA: Mengejar Matahari Terbit di Puncak B29 Lumajang, Indahnya..

Di balik pesona Puncak B29 yang menyita perhatian wisatawan ternyata ada legenda yang beredar. Budiyanto menceritakan Puncak B29 merupakan tempat ritual dan penghormatan terhadap leluhur.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO WisataPuncak B29 sendiri berbentuk tanah lapang. Setiap sisi menawarkan pemandangan yang menarik. Ada Gunung Batok, Bromo, Semeru, Raung, Lemongan, dan Argopuro yang menjadi daya tarik untuk dilihat. Matahari terbit tepat dari arah Gunung Lemongan, Raung, dan Argopuro.
"Jadi Roro Anteng dan Joko Seger ceritanya punya anak 25 orang. Salah satu anaknya ditugaskan mendiami Puncak Songolikur," ujarnya.

Penyebutan Anteng masih terkait dengan bahasa Jawa yang berarti diam dan Seger berarti bergerak. Menurutnya, kedua tokoh tersebut melambangkan unsur penciptaan manusia.

"Roro Anteng itu dilambangkan dengan sel telur, dan Joko Seger itu sperma. Yang selalu gerak. Kemudian 25 itu bagian-bagian dari penciptaan manusia. Dari 25 anak itu ada unsur penciptaan manusia mulai dari ada sifat api, air, dan sebagainya," jelasnya.

Sementara empat lainnya dari 29 adalah tujuan hidup. Ia menyebut empat nilai hidup tersebut adalah menuntut ilmu pengetahuan, berkeluarga, menjauhi kebutuhan duniawi, dan moksa.

Sementara satu anak yang ditugaskan oleh Joko Seger di Puncak B29 adalah Joko Niti. Menurut Budiyanto, di Puncak B29 kini masih terdapat tugu pemujaan Joko Niti.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Rekan-rekan jurnalis dari Jakarta tengah mengabadikan momen-momen matahari terbit dari Puncak B29, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (11/4/2017). Pemandangan yang ditawarkan dari Puncak B29 adalah Gunung Bromo, Batok, Lemongan, Raung, Semeru, dan Argopuro.
"Sampai sekarang dipercaya, mengucap setulus hati bisa terkabul di Puncak B29. Seorang yang mengutug (memohon) misal tak dari dalam hati, maka tak akan terkabul," ujarnya.

Hingga saat ini, kepercayaan atas cerita rakyat Joko Niti di Puncak B29 masih ada. Ia menyebut banyak masyarakat Suku Tengger datang ke Puncak B29 pada penanggalan Jawa yaitu Jumat Legi untuk berdoa.

"Yang muda ya minta jodoh, yang sudah tua minta kentang bisa tumbuh. Puncak B29 itu tempat suci. Tempat memuja leluhur dan tempat berdoa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com