Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2018, 22:00 WIB
Markus Yuwono

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tidak hanya sebatas wisata alam, dan budaya. Wisata kuliner juga dikembangkan oleh warga seperti di wisata Kampung Emas, yang menyajikan menu tradisional kenduri disantap di tengah hamparan persawahan.

Kampung Emas berada di Padukuhan Plumbungan, Desa Putat, Kecamatan Patuk, tepatnya di sebelah selatan Gunung Api Purba Nglanggeran. Di lokasi ini menawarkan hidangan Brekat Dalem yang dimasak oleh ibu-ibu Dusun Plumbungan.

Wisatawan bisa menyantap makanan yang terdiri dari ayam ingkung atau ayam kampung utuh, beserta rawisan yang berisi orek tempe, gudangan atau urapan, sambal, sayur lombok ijo, tempe, dan peyek. Makanan-makanan itu dimasak seperti untuk prosesi kenduri dalam tradisi Jawa.

Ketua Pokdarwis Kampung Emas Plumbungan Andri Purwanto, mengatakan wisatawan tidak bisa datang langsung memesan makanan unik yang dimasak selama kurang lebih 3 jam ini. Wisatawan harus memesan hari biasa harus memesan minimal 5 jam sebelum datang, dan akhir pekan dalam waktu 1 x 24 jam.

"Memasak kita masih tradisional, menggunakan kayu, dan ayam masih segar. Selain masak juga tempat, akhir pekan harus pesan lebih lama karena lokasi kita terbatas," katanya saat dihubungi Senin (15/1/2017).

Kombinasi beragam jenis bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, dan santan menghasilkan rasa daging ayam yang gurih. Dalam proses memasak sampai 3 jam, ayam direbus bercampur dengan bumbu hingga meresap ke dalam daging.

Menyantap makanan pun cukup unik tidak menggunakan piring tetapi menggunakan anyaman daun kelapa. Saat makan, pengunjung bisa menggunakan gubug yang berada di tengah sawah atau bangunan limasan di pinggir sawah.

Pemandangannya indah nuansa khas alam pedesaan, ditambah lalu lalang petani yang menggarap sawah menambah lengkap suasana ini sudah dirintis sejak 2014 lalu. Makanan yang unik ini dilengkapi dengan minuman wedang seruni merupakan campuran jahe dengan daun serai.

"Namun yang membuat bangga, dalam penyajian ikut memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar,"ucapnya.

Gunawan salah satu warga setempat mengaku dengan adanya pengembangan wisata kuliner ini mampu meningkatkan perekonomian warga.

"Meski belum banyak, tetapi bisa menambah perekonomian warga sekitar, mulai dari peternak ayam kampung, hingga pemuda yang membantu menyajikan,"ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com