Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tanjung Puting, Coba Mampir ke Desa Wisata Kopi Ini...

Kompas.com - 23/02/2018, 07:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Bagi pencinta kopi, Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah bisa jadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di sana, wisatawan bisa melihat kebun kopi hingga pengolahan kopi berjenis liberica.

KompasTravel sempat berkunjung ke Desa Kumpai Batu Atas dalam rangka press tour Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu. Di sana, KompasTravel berkeliling ke kebun kopi hingga masuk ke dalam rumah warga untuk melihat proses pengolahan kopi.

Baca juga : Menghidupkan Wisata Kopi di Sekitar Candi Borobudur

Kepala Desa Kumpai Batu Atas, Sariyanto mengatakan kegiatan wisata kopi di desanya memang baru saja ditawarkan untuk wisatawan. Wisatawan, lanjut Sariyanto, akan diajak berkeliling oleh kelompok tani kopi yang telah dibentuk.

"Dulu sebenarnya Kumpai Batu Atas memang kampung kopi tapi karena nilai kopi menurun dan jatuh kurang lebih lima tahun yang lalu, nilai jual rendah dan pasar tak ada. Kini kami bangkit kembali kembangkan kampung kopi," jelas Sariyanto.

Biji kopi jenis liberica milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berencana mengembangkan agrowisata untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Biji kopi jenis liberica milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berencana mengembangkan agrowisata untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Begitu tiba di Desa Kumpai Batu Atas, wisatawan bisa langsung berjalan-jalan keliling desa untuk melihat pohon kopi. Ada perwakilan dari kelompok tani yang menjelaskan tentang kopi liberica.

Wisatawan juga diajak masuk ke dalam rumah salah satu warga. Di sana, warga mencontohkan cara menyangrai kopi liberica dengan cara tradisional yakni dengan kayu bakar.

Pohon-pohon kopi yang bisa dilihat di Desa Kumpai Batu Atas telah tumbuh dari tahun 1980. Pohon-pohon kopi awalnya hadir karena ditanam warga desa yang dulunya adalah transmigran tahun 1970-an.

Seorang warga menyangrai biji kopi jenis liberica dari hasil kebun kopi milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berencana mengembangkan agrowisata untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Seorang warga menyangrai biji kopi jenis liberica dari hasil kebun kopi milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (17/2/2018). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berencana mengembangkan agrowisata untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Ketua Kelompok Tani Kopi Kumpai Batu Atas, Sutrisno mengatakan dulunya Desa Kumpai Batu Atas merupakan hutan belantara. Situasi dulu tak ada jalan dan sulit untuk menuju Kota Pangkalan Bun.

"Dulu di Kalimantan itu persepsinya ketakutan. Dulu jalanan ini belum ada. Tahun 1985 itu baru ada masyarakat yang ke Pulau Jawa. Baru tahun itu karena takut transportasi dan akses.  Mereka pulang ke Malang, lalu bawa biji kopi ke Pangkalan Bun," ujarnya.

Wisatawan yang ingin berkeliling di Desa Kumpai Batu Atas bisa datang sendiri atau mengambil paket wisata kopi. Adapun paket wisata yang ditawarkan Kelompok Tani Kumpai Batu Atas seharga mulai dari Rp 300.000.

Desa Kumpai Batu Atas terletak sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Pangkalan Bun. Untuk menuju Desa Kumpai Batu Atas, ada baiknya wisatawan menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada angkutan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com