Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngeri, 5 Makanan Lezat Ini Ternyata Mematikan

Kompas.com - 01/05/2018, 09:12 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa makanan tradisional di dunia dianggap lezat oleh para penggemar beratnya. Padahal lima hidangan berikut terbuat dari bahan-bahan yang bisa membahayakan tubuh manusia.

Jika tidak disiapkan dan diolah dengan benar oleh para ahlinya, makanan ini malah dapat membawa kematian bagi penikmatnya. Berikut lima di antaranya.

Fugu

Ikan buntal atau fugu diolah dalam berbagai cara, misalnya sashimi fugu. Ikan ini berbahaya karena mengandung racun tetrodotoxin.

Jika tidak diolah oleh koki bersertifikasi, ikan ini mematikan bagi manusia. Sedikit saja memakan ikan fugu yang beracun, tubuh bisa lumpuh dan berujung pada kematian.

Koki yang mengolah ikan ini harus melewati pelatihan khusus cara memotong bagian beracun dari ikan dan cara memasak ikan fugu dengan benar agar aman dikonsumsi.

Hingga saat ini dikabarkan setiap tahunnya, ada saja orang yang meninggal akibat keracunan fugu di Jepang.

Feseekh

Makanan khas Mesir ini merupakan ikan mullet yang difermentasikan secara tradisional. Hidangan ini bisa mengakibatkan kematian bagi penikmatnya jika dimasak dengan tidak benar.

Hidangan tradisional berusia ribuan tahun ini biasanya dimakan saat festival Sham el-Nessim, sebuah tradisi kuno di Mesir.

Ikan mullet yang digunakan berasal dari Laut Mediterania dan Laut Merah. Setiap tahun Kementerian Kesehatan Mesir memperingatkan warga Mesir untuk tidak memakan feseekh karena bahaya yang mengintai.

Namun tetap saja masyarakat begitu mencintai makanan ini. Aromanya yang begitu bau dengan rasa asin tersebut begitu disukai warga Mesir.

Igunaq

Suku Inuit yang hidup di Kutub Utara, yaitu di kawasan Kanada, Greenland (Denmark) , dan Alaska (Amerika Serikat), memiliki hidangan tradisional bernama Igunaq.

Makanan ini merupakan daging yang telah terfermentasi. Ini merupakan cara Suku Inuit menyimpan daging.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com