Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warung Lontong Kupang Bu Ning Pasuruan, Berdiri Sejak 1969

Kompas.com - 10/06/2018, 05:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Lontong kupang khas Pasuruan, Jawa Timur, terus lestari hingga kini.

Hampir 50 tahun, lontong kupang eksis jadi pilihan wisata kuliner di jalur Pantai Utara Jawa itu. Salah satu gerai yang menjual kuliner ini adalah Warung Lontong Kupang Bu Ning.

Generasi ketiga penjual Warung Lontong Kupang Bu Ning, Nafisha Melly (31), merupakan salah satu pelestari kuliner berbahan hewan laut itu. Ia mengingat cerita-cerita perjalanan lontong kupang sejak zaman neneknya.

"Dulu mba saya, Hajjah Komariah mulai berjualan tahun 1969. Dulu belum ada yang jual kupang," kata Melly kepada KompasTravel di sela-sela perjalanan Merapah Trans Jawa 3 Kompas.com di warungnya.

Kupang yang telah direbus di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Kupang merupakan salah satu hewan laut yang biasa diolah menjadi makanan khas Pasuruan seperti lontong kupang.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Kupang yang telah direbus di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Kupang merupakan salah satu hewan laut yang biasa diolah menjadi makanan khas Pasuruan seperti lontong kupang.
Ia menceritakan kupang dahulu sulit ditemui. Pasokan kupang di laut pesisir Pantai Utara Jawa khususnya di Pasuruan tak menentu.

"Dulu itu kupang itu kadang ada kadang enggak. Kalau sekarang, mesti ada," ujarnya.

Baca juga: Cuma Safari Run di Pasuruan, Lari Ditemani Gajah dan Jerapah

Resep kuliner lontong kupang dari zaman nenek Melly pun masih dijaga. Menurut Melly, tak ada perubahan komposisi bumbu maupun rasa lontong kupang.

Melly berkelakar neneknya mulai berjualan di dekat Pasar Keraton. Dari dulu, hingga sekarang, warungnya tak pernah pindah.

Penjual-penjual lontong kupang di sekitar Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (6/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu kuliner khas Pasuruan yang banyak diburu masyakarat, artis hingga pejabat.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Penjual-penjual lontong kupang di sekitar Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (6/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu kuliner khas Pasuruan yang banyak diburu masyakarat, artis hingga pejabat.
Asal-usul lontong kupang memang tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Pasar Keraton. Di sekitar Pasar Keraton memang ada beberapa penjual lontong kupang.

Lontong kupang merupakan salah satu kuliner khas dari Pasuruan. Namun, lontong kupang sendiri bisa ditemukan di Surabaya, Sidoarjo dan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.

"Lontong kupang ini aslinya dari Pasar Keraton. Dibawa ke Probolinggo, Malang, Surabaya, Pasuruan. Pedagang-pedagang ambil kupangnya di Pasuruan. Ambilnya itu dari Pasar Tambakrejo," jelasnya.

Antara kupang khas Pasuruan dan lainnya pun punya perbedaan. Menurut Melly, bumbu petis di Pasuruan terbuat dari bahan kupang, sedangkan Surabaya dan Sidoarjo dari udang.

 Seporsi lontong kupang dengan sate kerang dan lentho di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu makanan khas PasuruanKOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Seporsi lontong kupang dengan sate kerang dan lentho di Warung Lontong Kupang Bu Ning di bilangan Pasar Keraton, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Lontong kupang merupakan salah satu makanan khas Pasuruan
Kupang adalah sejenis hewan laut berukuran kecil dan berwarna putih pucat kecoklatan. Bila diukur, kupang berukuran seperti beras dan kacang kedelai.

Kupang biasanya hidup di karang-karang laut. Nelayan-nelayan di pesisir utara Pantai Jawa menangkapnya sebagai tambahan penghasilan.

"Sekarang banyak pemuda-pemuda nelayan itu ambil kupang. Mereka ambil di tengah laut. Kupang biasanya nempel di tengah-tengah karang," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com