Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Barang yang Biasa Dibawa "Traveling" tapi Tidak Terlalu Penting

Kompas.com - 08/07/2018, 20:24 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seringkali memilih barang untuk dibawa saat berwisata jadi hal yang membingungkan. Rasanya hampir setiap barang memiliki fungsi. Tetapi apa daya, kapasitas koper terbatas.

Membawa barang yang berlebih dan tidak sesuai kebutuhan pada akhirnya juga akan mubazir dan merepotkan saat berwisata.

Berikut ini adalah barang-barang yang umumnya dibawa untuk berwisata, padahal sebenarnya tidak terlalu penting:

1. Setrika mini

Banyak yang tergiur dengan setrika portabel ukuran kecil dan khusus membeli untuk berwisata atau perjalanan bisnis. Padahal barang ini sama sekali tak penting, jika tahu cara melipat atau menggulung pakaian agar tidak kusut.

Trik lainnya adalah sengaja memilih bahan pakaian yang tidak mudah kusut dan warna gelap seperti hitam.

2. Tas pinggang untuk uang

Mungkin terasa aman dan lebih praktis saat membawa tas pinggang untuk menempatkan uang.

Namun menggunakan tas pinggang justru akan tampak mencolok dan mengundang kejahatan seperti jambret atau rampok.

3. Tripod kamera yang berat

Kecuali memang tujuan Anda berwisata memerlukan tripod kamera, untuk membuat pengambil foto jangka waktu panjang. Contohnya memotret Aurora Borealis, taburan bintang di langit atau time lapse langit.

Jika hanya untuk memotret pemandangan biasa atau diri sendiri, dapat meminta tolong orang lain untuk memotret Anda. Saat ini juga banyak tripod kecil dan ringan yang dapat menjadi alternatif ketimbang tripod besi yang berat.

4. Bantal

Bantal mungkin bermanfaat untuk di penerbangan jarak jauh, tetapi umumnya maskapai menyediakan bantal.

Membawa bantal sangat tidak disarankan bagi yang berwisata dengan mobilitas tinggi, pindah ke sana ke mari dengan transportasi umum.

5. Buku

Kalau yang satu ini tergantung preferensi masing-masing. Memang banyak yang lebih suka membaca buku langsung ketimbang membaca lewat buku digital.

Namun buku memerlukan kapasitas penyimpanan lumayan besar, apalagi jika tebal.

Perhatikan jadwal dan rute wisata. Apa memang ada waktu untuk membaca? Atau, bisakah membeli buku di tujuan ketika sampai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com