Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Peru di Sepiring Ceviche

Kompas.com - 23/08/2018, 06:22 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama seperti Indonesia, Peru memiliki banyak hidangan tradisional warisan leluhurnya. Salah satu yang amat representatif dan terkenal di dunia ialah ceviche.

"Hidangan Peruvian mana yang paling representatif di dunia, jawabannya Peruvian Ceviche (Ceviche khas Peru)," jelas Natalia Gonzalez Echeverria, Chef asli Peru yang kini di Jakarta, saat Media Tasting Peruvian Cuisine di Gran Melia, Jakarta, Senin (19/8/2018).

Ia menerangkan, ceviche merupakan hidangan berbahan dasar ikan yang populer di kawasan pesisir Amerika Latin.

Baca juga: Kentang Jadi Bahan Wajib di Kuliner Tradisional Peru

Dasarnya hidangan ini ialah ikan segar yang diawetkan dalam cairan jeruk atau lemon, dan rempah-rempah dengan cabai capsicum baccatumatau. Setelah itu diolah dengan kreasi dan tradisinya masing-masing negara.

Meski banyak negara yang menyajikan ceviche, Natalia Gonzalez mengungkapkan dalam sejarah gastronomi Amerika Latin, ceviche berasal dari kebudayaan Suku Inca yang dulu pernah mendominasi daerah Lima, ibukota Peru.
 

Ceviche Clasico ikan salmon dengan cabai peru. KOMPAS.com/Silvita Agmasari Ceviche Clasico ikan salmon dengan cabai peru.
"Ceviche diduga telah dikonsumsi sekitar 2.000 tahun yang lalu, setelah Spanyol masuk mereka mengadopsi dan membawanya ke daerah-daerah jajahannya di Amerika Latin terutama," tuturnya kepada KompasTravel.

Baca juga: Sebelum Berlibur ke Peru, Kenali Dulu Makanannya

Hingga saat ini chevice merupakan hidangan yang populer di dunia, bersal dari berbagai negara Amerika Latin. Namun setiap negara punya kekhasannya masing-masing dalam mengolah ceviche.

Ragam jenis ceviche yang paling banyak ditemukan di Peru, juga merupakan yang paling tradisional setelah Kolombia, dan Ekuador. Namun juga tersedia di pesisir Honduras, El Salvador, Belize, Guatemala, Amerika Serikat, Meksiko, Panama, Karibia, dan beberapa negara lainnya.

"Kita masak ceviche tidak bisa lama, hanya beberapa menit untuk menjaga kesegarannya, itu resep tradisional yang dijaga untuk peruvian ceviche," tutur chef perempuan yang telah berkarya di Indonesia selama lima bulan ini.

Ceviche merupakan sebuah kombinasi makanan yang juga dihasilkan oleh akulturasi budaya yang ada di PeruKOMPAS.COM/ALEK KURNIAWAN Ceviche merupakan sebuah kombinasi makanan yang juga dihasilkan oleh akulturasi budaya yang ada di Peru
Bahan utama ceviche ialah ikan segar saebass, tetapi bisa diganti ikan laut lainnya seperti yang KompasTravel coba, tuna cheviche dalam acara tersebut.

Sedangkan bumbu yang digunakan antara lain ketumbar, bawang merah dan bawang putih iris, cabai merah yang diiris tipis, dan umbi-umbian, juga jagung.

Mau jalan-jalan gratis ke Jerman bareng 1 (satu) teman kamu? Ikuti kuis kerja sama Kompas.com dengan Scoot lewat kuis JELAJAH BERLIN. Ada 2 (dua) tiket pesawat PP ke Jerman, voucher penginapan, Berlin WelcomeCards, dan masih banyak lagi. Ikuti kuisnya di sini. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com