JAKARTA, KOMPAS.com – Acara Jambore Nasional Panjat Tebing Indonesia 2018 kembali digelar 7-9 Desember di Tebing Batu Lawang, Desa Cupang, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Acara sarasehan pemanjat tebing se-Indonesia kali ini bertema “Indonesia Climbing Festival 2018”.
“Acara jambore panjat tebing ini memang program tetap pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Awalnya jambore diselenggarakan untuk sosialisasi panjat tebing. Saat ini, kami ingin mengembalikan semangat memanjat tebing di alam,” kata Ketua Penyelenggara Jambore Nasional Panjat Tebing Indonesia 2018, Adolf Hasiholan saat dihubungi KompasTravel, Rabu (21/11).
Menurutnya, acara Jambore Nasional Panjat Tebing Indonesia 2018 akan dihadiri oleh pemanjat tebing dari berbagai daerah di Indonesia termasuk atlet dan perintis dunia panjat tebing di Indonesia. Selain itu, masyarakat umum juga diajak untuk berpartisipasi dalam acara jambore panjat tebing.
“Acara jambore ini terbuka untuk umum tapi disesuaikan dengan ketentuan domisili dan disesuaikan asal pengurus cabang FPTI. Masyarakat umum boleh ikut asal isi form pendaftaran,” ujarnya.
Dalam jambore akan terdapat berbagai acara kegiatan terkait edukasi aktivitas panjat tebing. Acara akan diisi seperti sharing pengalaman panjat tebing oleh legenda panjat tebing Indonesia, belajar basic rock climbing, kelas vertical photography, kelas pembuatan jalur panjat tebing, artificial climbing, live music, dan acara lainnya.
“Diutamakan peserta punya pengalaman manjat. Akan ada kelas sport climbing dan artificial climbing. Minimal pengalaman di sispala (siswa pencinta alam) dan mapala. Kalau umum, bisa ikut sharing pengalaman panjat tebing. Siapa tahu nanti tertarik ke dunia panjat tebing,” kata Adolf.
Menurutnya, acara Jambore Panjat Tebing Nasional Indonesia 2018 juga dilatari oleh perkembangan dunia panjat tebing. Adolf mengatakan panjat tebing saat ini telah berkembang tak hanya untuk olahraga prestasi melainkan juga untuk kegiatan wisata.
“Karena tebing alam tak sekedar untuk memanjat saja, tetapi bisa jadi profesi. Sekarang panjat tebing bisa jadi obyek wisata. Di dunia panjat tebing itu ada potensi wisata,” tukas Dolf.
Untuk mengikuti acara Jambore Nasional Panjat Tebing Indonesia, peserta tak dikenakan biaya pendaftaran dan bisa langsung datang ke lokasi jambore. Namun, bila peserta ingin disediakan konsumsi dan transportasi, penyelenggara akan memungut biaya.
Untuk peserta dari Jakarta, panitia penyelenggara menyediakan fasilitas transportasi dan konsumsi selama acara dengan biaya Rp 250.000 per orang dan Rp 200.000 per orang khusus untuk pelajar/anggota siswa pencinta alam. Jika hanya mengambil fasilitas transportasi, biaya yang dikenakan Rp 150.000 per orang dan bila hanya fasilitas konsumsi yakni Rp 150.000 per orang.
“Kuota terbatas untuk 300 orang. Sebanyak 150 orang pertama dapat fasilitas tenda kapasitas enam orang dan t-shirt. Bila kuota penuh, silakan datang langsung ke tempat acara. Ini acara untuk silaturahmi,” ujar Adolf.
Untuk pendaftaran, bisa langsung menghubungi FPTI DKI Jakarta di nomor 0813-1163-1624 dan FPTI JAWA BARAT 0896-3637-0885.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.