Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bencana, 1 Juta Wisman Batal Datang ke Indonesia

Kompas.com - 05/01/2019, 15:01 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia mulai gempa, tsunami hingga erupsi sejumlah gunung berapi dinilai mengganggu kedatangan jutaan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, ada sekitar satu juta wisman yang membatalkan berlibur di negeri ini. Pembatalan liburan di akhir tahun salah satunya karena bencana tsunami di Selat Sunda.

"Bencana mempengaruhi. Ada tiga bencana besar dan impact-nya ada satu juta wisman batal datang ke Indonesia," ujar Arief, di Semarang, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Tiga Strategi Kemenpar Pulihkan Pariwisata Pasca-tsunami Selat Sunda

Menteri asal Banyuwangi ini merinci tiga bencana besar itu yakni gempa di Lombok, gempa dan tsunami di Palu, dan tsunami di Selat Sunda di penghujung tahun 2018.

Meski terjadi bencana, menurut Menpar, selama libur natal dan tahun baru, jumlah kunjungan wisatawan masih tumbuh. Namun pertumbuhan hanya sekitar 5 persen.

"Di Palu, meski bukan destinasi utama tapi orang luar tidak tahu, tahunya di Indonesia ada gempa dan tsunami. Lalu pada gempa Lombok, wisman turun drastis dan banyak yang membatalkan” katanya.

Baca juga: Tsunami Selat Sunda, Okupansi Hotel di Banten Turun sampai 50 Persen

Arief memaparkan, turunnya kunjungan wisman salah satunya disumbang dari China. Negeri tirai bambu itu sebelumnya selalu menempati urutan pertama yang berwisata di Indonesia.

Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.
"Travel advice yang dikeluarkan pemerintah China sangat efektif, karena travel advice mereka dianggap sebagai larangan, dan mereka sangat patuh kepada pemerintahnya," tambahnya.

Hal berbeda dialami warga Australia. Mereka tetap ke Indonesia meski bencana kerap melanda Indonesia.

Menurut Arief, penurunan kunjungan wisatawan asal Australia tidak sebanyak China, dan hanya sekitar 10-12 persen saja. "Orang Australia merasa mengunjungi Bali seperti pulang kampung,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com