Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hotel Ini Wisatawan Bisa Menikmati Sunset di Perairan Komodo

Kompas.com - 13/03/2019, 09:28 WIB
Andi Hartik,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Hotel LA Cecile menjadi pilihan baru tempat menginap di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hotel itu berada di ketinggian 160 meter dari permukaan laut sebelah timur pantai Labuan Bajo.

Karena lokasinya yang berada di ketinggian, hotel itu tidak hanya menjadi tempat menginap. Hotel itu juga menjadi tempat bagi wisatawan untuk menikmati sunset atau matahari terbenam di balik perairan Taman Nasional Pulau Komodo.

Asisten Manager Hotel La Cecile, Yon Johanes mengatakan, hotel tersebut baru setahun berdiri dan merupakan milik pengusaha asal Surabaya. Nama La Cecile diambil dari nama pemiliknya, Cicilia Anggi.

Baca juga: Serunya Keliling Labuan Bajo Naik Kapal Semi Phinisi

"Bos kami dari Surabaya, namanya Cicilia Anggi. Dia punya perusahaan di Surabaya tapi bukan hotel. Dia bermimpi punya hotel sendiri terinspirasi saat ke pergi Eropa," katanya saat ditemui awal Februari lalu.

"Banyak orang mengira hotel ini milik orang Belanda atau Perancis karena namanya. Padahal yang punya orang kita," katanya.

Hotel LA Cecile yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (16/2/2019).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Hotel LA Cecile yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (16/2/2019).
Hotel itu resmi beroperasi pada 1 Januari 2017. Berdiri di lahan seluas sekitar satu hektar, hotel itu membelah rimbun pepohonan di Golo Silatey atau Bukit Silatey.

Bukit Silatey sendiri merupakan simbol datangnya Suku Bajo dari Sulawesi ke Pulau Flores yang dihuni Suku Manggarai. Suku Bajo yang merupakan suku pendatang diberikan lahan di pinggir laut supaya tidak mengganggu suku setempat yang merupakan petani.

Baca juga: Berburu Spot Foto “Instagramble” di Goa Batu Cermin Labuan Bajo

Bukit Silatey yang berada tepat di sisi timur perairan Komodo merupakan simbol masyarakat Manggarai mempersilakan Suku Bajo mendiami kawasan itu.

"Dalu (kepala suku) memberikan tanah di pesisir pantai, karena nenek moyang kami petani tidak mungkin mereka bercocok tanam di pinggir laut," katanya.

Baca juga: Jalan-jalan ke Labuan Bajo, Jangan Lupa Beli Selendang Songke

Hotel tersebut merupakan hotel bintang tiga dan memiliki 16 kamar. Kamar tipe suite family seharga Rp 1,5 juta per malam, tipe deluxe seharga Rp 850.000 per malam dan kamar tipe dormitori untuk empat orang seharga Rp 1,2 juta per malam.

Menikmati sunset di Perairan Komodo dari Hotel LA Cecile yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (16/2/2019).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Menikmati sunset di Perairan Komodo dari Hotel LA Cecile yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (16/2/2019).
Semua kamar didesain menghadap ke laut supaya setiap tamu yang menginap bisa menikmati pemandangan dari dalam hotel tersebut.

Sampai sejauh ini, okupansi hotel tersebut masih 60 persen. 20 persen wisatawan nusantara dan 40 persen wisatawan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com