JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Hong Kong ditutup pada Senin (12/8/2019) menyusul aksi demonstrasi gerakan protes anti pemerintah yang digelar di bandara. Semua jadwal keberangkatan maskapai dibatalkan.
Sampai Selasa (13/8/2019) pagi ratusan jadwal penerbangan dibatalkan. Maskapai basis Hong Kong, Cathay Pacific membatalkan lebih dari 200 penerbangan dan meminta wisatawan untuk menunda kepergian dari dan ke Hong Kong.
"Demi keselamatan maskapai, wisatawan, dan staf, kami menghimbau kepada orang-orang yang masih di bandara untuk segera meninggalkan bandara agar staf kami melanjutkan operasi," ujar Kepala Transportasi Hong Kong Frank Chan dilansir dari CNN Internasional.
Baca juga: Amankah Berkunjung ke Hong Kong Saat Ini?
Bandara Internasional Hongkong merupakan gerbang transportasi internasional utama di Hongkong. Penutupannya akan berdampak serius terhadap aksesibilitas ke pariwisata.
Perjalanan menggunakan Feri ke Makau terdekat dan kereta api ke Cina masih terus beroperasional, tetapi tetap tidak memiliki kapasitas yang memadai.
Transportasi dari dan menuju bandara juga ikut terhambat karena peristiwa ini. Kereta ekspress bandara biasanya menjadi pilihan tercepat, berangkat setiap 10 menit kini butuh 32 menit.
Baca juga: Itinerary Seru Buat Kamu yang Berencana ke Hong Kong Tahun Ini
Taksi dan bus antar-jemput yang menempuh waktu perjalanan sekitar 40 menit kini mengalami keterlambatan dan kemacetan sehingga ongkos perjalanan menjadi lebih mahal.
Imbas dari demonstrasi massa Hongkong membuat perjalanan dalam kota terhambat. Beberapa jalan, jalur trem, dan stasiun kereta bawah tanah ditutup khususnya yang berada di pusat demonstrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.