Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ria Ricis Makan Gurita Hidup, Ini Bedanya dengan Sannakji Hidangan Gurita Hidup Khas Korea

Kompas.com - 01/09/2019, 11:56 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ria Ricis mendapat kecaman dari Garda Satwa Indonesia karena video Youtube-nya yang berjudul "PERTAMA KALI MAKAN GURITA Hidup! Mukbang KOREA tersiksa!" yang tayang pada Kamis (22/8/2019).

Ria Ricis berkata bahwa hidangan semacam ini hanya ada di Korea. Di Korea sendiri, salah satu hidangan yang memakai gurita hidup adalah sannakji. Namun hidangan ini berbeda dengan apa yang dimakan Ria Ricis.

Dilansir dari situs makanan Eat in Korea, bagi orang asing, sebenarnya sannajki adalah makanan yang kontroversial. Hal ini dikarenakan proses makan yang dianggap tidak biasa.

Baca juga: Mengapa Orang Korea Makan Gurita Hidup?

Bahan utama sannakji adalah gurita jenis Octopus minor atau nakji (secara harafiah berarti "bayi gurita"). Gurita ini memiliki bentuk kecil berlengan panjang, serta hidup di pesisir laut sekitar Korea, Jepan, dan China. 

Sannakji merupakan hidangan serupa sashimi. Itu artinya gurita yang dimakan masih segar kemudian dipotong kecil atau digunting. Potongan gurita tersebut masih menggeliat saat disajikan di piring. Lalu ditaburi minyak wijen dan biji wijen panggang.

Cara memakannya adalah dicocol dengan saus dan dan langsung disantap. Banyak yang percaya rasa gurita hidup jauh lebih nikmat ketika hidup ketimbang sudah mati baru dimasak.

Ada cara lain untuk menyantap sannakji, yaitu dengan cara tidak memotongnya. Jadi dimakan utuh satu suapan dari kepala sampai kaki gurita kecil. Gurita hidup digulung kemudian dicocol di saus lalu dimakan. Hanya saja, cara ini terbilang dihindari oleh masyarakat Korea.

Cara ini tidak disukai karena terbilang berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan tersedak yang berujung pada ke kematian.

Selain itu, memakan sannakji walau sudah dipotong-potong harus tetap dikunyah dengan baik sebelum ditelan. Karena lengan gurita penuh dengan bulatan penghisap sehingga bisa saja menempel di kerongkongan jika tidak dilumat dengan baik. Hal ini pun bisa berujung pada kasus tersedak.

Sannakji umumnya disantap dengan saus, kimchi, dam minuman beralkohol di Korea Selatan. Apa yang berbeda dengan sannakji dan yang disantap oleh Ria Ricis adalah proses makannya.

Jika dilihat dari videonya, Ria Ricis menyantap gurita mentah tanpa dipotong dan langsung disantap. Selain itu, ukurannya lebih besar dibanding gurita yang dimakan hidup-hidup di Korea Selatan. Terlepas dari masih hidup atau tidak gurita yang ia santap.

Sannakji sendiri merupakan hidangan eksotis Korea yang kerap diincar wisatawan asing saat berkunjung ke negara ini. Pada tahun 2018, The Korea Tourism Organization (KTO) mengadakan survei melalui media sosial mengenai makanan Korea yang tidak terlalu dikenal yang ingin mereka coba.

Sebanyak 26 persen responden menjawab sannakji. Seperti dikutip dari Koreantimes.co.kr, beberapa tahun belakangan ini makan sannakji menjadi tren di kalangan turis asing yang datang ke Korea Selatan sebagai sebuah pengalaman wisata penuh tantangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com