Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Budaya Kulon Progo Lewat Festival Musik Tradisional

Kompas.com - 16/10/2019, 22:00 WIB
Dani Julius Zebua,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Lima perempuan setengah baya memukul-mukulkan kayu panjang yang disebut alu pada lesung dari kayu nangka pada Festival Padhang Bulan (FPB) di Alun-Alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (15/10/2019) malam. 

Irama bertalu-talu terdengar rancak terlebih diiring tabuh gemung, gamelan, kendang, bende dan gong. Semua mengiring sinden menyanyikan sebuah kisah rakyat tentang keraton yang sedang mencari dan melatih prajurit handal.

Sementara, belasan lainnya menari dengan jaranan atau kuda kepang dan ada yang sambil membawa tombak.

Saat itu, puluhan seniman sedang memainkan Oglek, sebuah kesenian khas masyarakat Tuksono, Sentolo, Kulon Progo yang mirip jathilan. Kehadiran lesung dari kayu nangka menarik perhatian lantaran suaranya dominan karena dipukul bertalu-talu. 

Baca juga: Wisata di Kulon Progo, Coba Telusuri Goa Cerme Malam Hari

Semua penari tersihir mengikuti paduan irama perkusi dan sinden ini.

"Ini kisah Adhon-adhon Banteng Mataram tentang keraton yang sedang menyeleksi pemuda pemudi terkuat untuk jadi prajurit," kata Koordinator Kecamatan dari Dewan Kebudayaan Kulon Progo untuk Kecamatan Sentolo, GS Suryadi.

FPB adalah pertunjukkan kesenian Gejok Lesung yang mempertontonkan kelihaian para seniman lokal memainkan musik perkusi dari lesung yang dipukul dengan alu. Lesung tidak sendiri. Musiknya dikolaborasi dengan kesenian lokal.

Kelompok-kelompok kesenian yang memanfaatkan musik Gejok Lesung terus tumbuh di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka memanfaatkan lesung dan alu penumbuk dalam setiap gelaran aksi, memadukannya dengan kesenian lokak. Seperti sekelompok warga Sentolo ini memanfaatkan lesung jadi pengiring Oglek atau kesenian rakyat yang mirip jathilan.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Kelompok-kelompok kesenian yang memanfaatkan musik Gejok Lesung terus tumbuh di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka memanfaatkan lesung dan alu penumbuk dalam setiap gelaran aksi, memadukannya dengan kesenian lokak. Seperti sekelompok warga Sentolo ini memanfaatkan lesung jadi pengiring Oglek atau kesenian rakyat yang mirip jathilan.
FPB bagian dari Menoreh Art Festival 2019 yang terselenggara untuk memperingati Hari Jadi ke-68 Kulon Progo. Berlangsung selama 10 hari, acara berupa pertunjukan seni dan budaya kekayaan khas Kulon Progo, termasuk pertunjukkan Gejok Lesung. 

Festival menegaskan lesung bukan barang kenangan dan pajangan, terutama bagi warga Desa Tuksono di Sentolol. Mereka memanfaatkannya dalam tiap latihan kesenian maupun pertunjukkan.

Dulu, lesung memang berguna untuk menosoh atau mengupas padi, membuat gaplek, pukulannya konon memberitahukan warga sedang berduka maupun melahirkan. 

Baca juga: Segarnya Air Terjun Kedung Pedut, Pemandian Alami di Kulon Progo

Suryadi menceritakan, kesenian menggunakan gejok lesung ini diminati banyak kalangan. Karenanya mereka sering diminta bertandang untuk memeriahkan acara di berbagai suasana. Misalnya, pentas di banyak daerah di Yogyakarta. 

Pertunjukan lokal bahkan tidak terhitung, mulai dari wiwitan massal atau panen padi raya, sunatan, ketoprak, hingga merti dusun atau bersih desa. 

Termasuk kembali jadi peserta Festival Padhang Bulan.

"Kebetulan kami ini rodho payu (lumayan laris). Bahkan kami pernah menyambut Kanjeng Ratu ketika datang ke sanggar," kata Suryadi.

Di FPB 2019, Suryadi melibatkan 40 seniman senior dan 8 anak-anak calon penerus mereka.

Lain halnya kelompok seniman asal Giripeni, Wates. Mereka juga mengolaborasi musik dan tari dengan hentakan suara lesung dipukul alu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com