Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Everest di Nepal akan Buka Lagi, Mau Coba?

Kompas.com - 16/03/2021, 20:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com – Pendakian Gunung Everest akan dibuka lagi untuk pertama kali pada bulan depan setelah setahun tutup akibat pandemi Covid-19.

Melansir CNN, Jumat (12/3/2021), pejabat pemerintah dan para pendaki gunung menuturkan bahwa ratusan pendaki akan kembali ke sana dalam kondisi yang ketat.

Pejabat Departemen Pariwisata Nepal Mira Acharya mengatakan, lebih dari 300 pendaki asing kemungkinan akan mencoba mendaki Gunung Everest pada April, tepatnya saat musim pendakian dimulai.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Gunung Everest, Ada Ritual Pendakian

Adapun, angka tersebut tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan rekor jumlah pendaki pada periode yang sama pada 2019. Pada saat itu, sebanyak 381 pendaki mencoba mendaki Gunung Everest.

“Ini (terjadi) meski ada persyaratan karantina selama satu minggu dan sertifikat yang menunjukkan bahwa pendaki dinyatakan negatif terkena virus,” ujar Acharya.

Sudah ada rencana ekspedisi ke Gunung Everest

Delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest, seluruhnya atau sebagiannya berlokasi di Nepal.

Hal ini membuat ratusan pendaki asing menyumbangkan pendapatan sebanyak jutaan dollar AS setiap tahunnya.

Ilustrasi pegunungan Himalaya dari markas Everest.pixabay.com/skeeze Ilustrasi pegunungan Himalaya dari markas Everest.

Salah seorang dari perusahaan pemandu berbasis di California bernama Furtenbach Adventures, yakni Lukas Furtenbach, memimpin 22 pendaki dalam lima tim termasuk dua ekspedisi ke Gunung Everest.

Dia mengatakan, beberapa kliennya telah menunda rencana mereka hingga tahun depan akibat adanya pembatasan perjalanan di negara-negara seperti Inggris.

Baca juga: Izin Pendakian Gunung Everest Ditangguhkan, Sherpa Tidak Punya Pendapatan

“Kami memiliki protokol Covid-19 yang sangat ketat dengan jadwal pengujian yang ketat, dokter ekspedisi, gelembung tertutup untuk tim kami di basecamp, dan protokol kebersihan,” ungkap Furtenbach, mengutip CNN.

Tutup selama pandemi Covid-19

Gunung Everest menutup kegiatan pendakian lantaran Nepal menutup pegunungannya pada Maret 2020.

Adapun, hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah ketat untuk mengendalikan Covid-19 yang telah menginfeksi 274.973 orang dan menyebabkan 3.012 kematian di sana sejauh ini.

Negara tersebut telah memulai kampanye vaksinasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan India pada Januari 2021.

Baca juga: Bendera Merah Putih Kembali Berkibar di Puncak Gunung Everest

Infeksi Covid-19 di Nepal menurun dengan 104 kasus baru dilaporkan pada Rabu. Jumlah tersebut merupakan sebagian kecil dari 5.743 kasus pada puncaknya pada Oktober tahun lalu.

Para penyelenggara ekspedisi mengatakan, Gunung Everest di sisi China yang ditutup untuk pendaki asing tahun lalu akan tetap ditutup pada musim ini

Hal tersebut membuat kemungkinan akan ada lebih banyak pendaki Gunung Everest dari sisi Nepal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com