Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Turis ke Dusun Semilir Belum Maksimal Meski Restoran Buka

Kompas.com - 24/08/2021, 21:16 WIB
Dian Ade Permana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pembukaan kembali restoran di Dusun Semilir, Jawa Tengah, tidak berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke tempat wisata tersebut. 

Hal itu karena wisatawan menganggap restoran kurang menarik tanpa adanya wahana-wahana wisata. 

Untuk informasi, menurut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, restoran di tempat wisata boleh beroperasi kembali. 

Baca juga: Dusun Semilir Bawen Buka Lagi, Khusus Resto dan Toko Belanja

Komisaris Dusun Semilir Eliezer Widagdo mengatakan, tujuan wisatawan berkunjung adalah menikmati wahana-wahana yang ada.

"Setelah itu baru ke restoran, jadi wahana dan restoran itu saling melengkapi, sinergi begitu. Kalau hanya restoran yang buka, tingkat kunjungan tidak lebih dari 0,5 persen," jelasnya, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Meski Tutup, 20.000 Orang Antre Berwisata ke Dusun Semilir

Dusun Semilir, tempat wisata kekinian di SemarangDOK. DUSUN SEMILIR SEMARANG/R. AJIE WIBOWO Dusun Semilir, tempat wisata kekinian di Semarang

Dengan kondisi itu, dia berharap pemerintah memberi kelonggaran untuk dibukanya wahana wisata yang ada.

"Meski ada pembatasan tidak masalah, asal buka. Mau kapasitas, 10 persen atau 30 persen, saya kira bisa menarik kunjungan wisatawan," kata Widagdo.

Baca juga: Belajar dari Dusun Semilir yang Ditutup, Bagaimana Seharusnya Protokol Kesehatan di Tempat Wisata?

Dia mengungkapkan kondisi pandemi terasa berat karena setiap bulan harus tetap mengeluarkan biaya operasional.

"Dusun Semilir tiap bulan pengeluaran rutin antara Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar, itu antara lain untuk gaji, listrik, dan lain-lain termasuk pakan hewan ternak. Hiu itu setiap hari butuh dua kilogram daging, ada juga kuda butuh rumput tiap hari," paparnya.

Widagdo mengatakan, Dusun Semilir terus mengeluarkan program-program kreatif agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19. Di antaranya menjual tiket online, paket barbeque, dan menginap di karavan.

Baca juga: Akibat PPKM, Kunjungan Wisatawan ke Dusun Semilir Menurun

 

"Program tersebut memerhatikan protokol kesehatan karena menyasar komunitas-komunitas kecil kapasitas 10 sampai 20 orang. Di situ pengunjung bisa mendapat pemgalaman baru, termasuk menyalakan api unggu bersama," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com