Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paris Bakal Larang Skuter Listrik, Apa Alasannya?

Kompas.com - 02/04/2023, 20:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber DW,AP News

KOMPAS.com - Penggunaan skuter listrik ke depannya mungkin akan dilarang di Paris, jika sebagian besar warga yang masuk kategori pemilih (voters) memutuskan untuk melarangnya.

Pernyataan yang akan diajukan dalam mini-referendum di City Hall pada Minggu (2/4/2023) kepada para warga adalah "mendukung atau menentang skuter di Paris?", seperti dikutip dari AP.

Baca juga:

Adapun di Paris, kita sangat mudah menemukan skuter listrik. Untuk menyewanya, kita hanya tinggal mengunduh aplikasi. Harganya juga relatif murah.

Setidaknya dalam lima tahun sejak diperkenalkan, skuter listrik sewaan sudah memicu kemunculan pengikutnya tersendiri.

Mereka umumnya adalah warga yang tidak ingin membeli atau tidak mampu membeli sendiri, tapi berminat menjadikannya pilihan.

Namun, di tengah keluhan bahwa skuter elektrik merusak pemandangan dan ancaman lalu lintas, Walikota Paris Anne Hidalgo dan beberapa deputi ingin melarang penggunaannya atas alasan keselamatan, gangguan publik, dan biaya, sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade tahun depan.

Baca juga: Paris, Destinasi Eropa Favorit di Singapore Airlines Travel Fair 2023

Mengapa skuter elektrik dipertimbangkan untuk dilarang?

Seorang laki-laki menaiki skuter listrik di Paris, Perancis, Jumat (31/3/2023). AP PHOTO/CHRISTOPHE ENA Seorang laki-laki menaiki skuter listrik di Paris, Perancis, Jumat (31/3/2023).

Banyak kritik disampaikan bahwa turis sering kali tidak mengenal betul kesibukan lalu lintas di sana dan kerap mengabaikan aturan, berkendara di area pejalan kaki, atau menaikinya berdua.

Banyak juga yang mengatakan sering melihat kecelakaan yang melibatkan pengendara skuter.

Baca juga:

Wakil walikota Paris untuk transportasi, David Belliard mengatakan skuter banyak terlibat dalam ratusan kasus kecelakaan.

Bagi Paris, penggunaan skuter elektrik juga lebih merusak lingkungan daripada berjalan kaki atau naik sepeda atau bus, serta dianggap terlalu cepat untuk berada di tengah kota yang sudah padat.

Padahal, Paris adalah kota bersejarah dan kepemilikan ruang di sana sangatlah mahal.

"Mereka (penggunaan skuter) menciptakan perasaan tidak aman secara keseluruhan di ruang publik, terutama bagi orang yang paling rentan, saya memikirkan manula atau penyandang disabilitas," ujarnya dalam wawancara dengan AP, Jumat (31/3/2023).

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Adapun kontrak Paris dengan tiga perusahaan persewaan skuter, Dott, Lime, dan TIER akan berakhir pada akhir Agustus mendatang.

Apakah skuter listrik sewaan akan tetap eksis di Paris setelah itu akan sangat bergantung pada jajak pendapat terbuka yang bakal dihadiri para pemilih terdaftar di kota itu, termasuk mereka yang berasal dari negara-negara Uni Eropa lain.

"Apapun hasilnya (jejak pendapat), kami akan menghormati itu," mata Belliard.

Baca juga: Sejarah Menara Eiffel di Paris, Pembangunannya Sempat Dikritik

Sementara itu, Menteri Transportasi Clement Beaune, misalnya, mendukung keberadaan skuter elektrik namun dengan aturan yang lebih tegas, seperti dikutip dari DW.

Sebab, kata dia, skuter elektrik sebetulnya sudah berhasil mengurangi satu dari lima perjalanan yang sebelumnya dilakukan dengan kendaraan penghasil emisi.

Meskipun, sejumlah kritik menyertakan fakta bahwa baterai skuter tersebut hanya memiliki harapan hidup sekitar tiga tahun dan perjalanannya akan digantikan dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com