Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawa Bento di TN Kerinci Seblat, Disebut Mirip Sungai Amazon

Kompas.com - 07/06/2023, 10:12 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat ke Kerinci, Jambi, adalah Rawa Bento. Rawa tertinggi di Sumatera ini merupakan satu dari beberapa tempat wisata populer di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

"Selain Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh, obyek wisata yang sedang populer di Taman Nasional Kerinci Seblat saat ini adalah Rawa Bento," kata Pengendali Ekosistem Hutan Kerinci Dedi Raul saat ditemui Kompas.com di INDOFEST 2023, Kamis (1/6/2023).

Baca juga:

Ia menjelaskan, aktivitas utama di Rawa Bento adalah menyusuri hutan rawa lebat dengan perahu tradisional.

"Wisata menyusuri Rawa Bento menggunakan perahu seperti menyusuri Sungai Amazon di Amerika Selatan," ujarnya.

Wisatawan bisa berangkat naik perahu dari Desa Jernih Jaya di Gunung Tujuh, dengan biaya Rp 500.000 per perahu yang berisi maksimal 10 orang.

Daya tarik Rawa Bento

Objek wisata Rawa Bento di Taman Nasional Kerinci Seblat. Wikimedia Commons/Yurianto Objek wisata Rawa Bento di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Rawa Bento merupakan salah satu rawa tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 1.375 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kawasan hutan rawa air tawar ini memiliki luas kurang lebih 1.000 hektar, yang sebagian besar permukaannya ditumbuhi rumput Bento (Leesia Hexandra).

Selain itu, ekosistem Rawa Bento juga terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil, dilansir dari Kompas.com, Kamis (29/4/2021).

Baca juga:

Di bawah rawa, terdapat sungai yang mengalir yaitu Sungai Rumpun dan Sungai Sangir.

Rawa Bento dan sungainya juga menjadi habitat sejumlah ikan, seperti ikan semah, ikan pareh, ikan saluang, dan belut, dikutip dari booklet Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Tingginya kandungan ikan yang hidup di danau dan sungai Bento ini membuatnya menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan yang hidup di sekitar. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com