Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Andong, Tujuan Pendakian yang Pas untuk Anak-anak

Kompas.com - 11/06/2023, 20:32 WIB
Dian Ade Permana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Memiliki 1726 mdpl, Gunung Andong yang berada di Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang menjadi salah satu gunung yang "menggemaskan".

Setiap akhir pekan, gunung ini dipadati para pendaki dari berbegai daerah, baik yang berkemah maupun sekadar tektok (naik langsung turun).

Pendaki bisa memilih untuk melalui jalur dari basecamp Sawit Taruna Jaya Giri di Desa Girirejo, Basecamp Pendem, atau basecamp Gogik yang berlokasi di Dusun Gogik.

Baca juga: Pendakian Gunung Andong via Gogik, Menggapai Puncak dari Timur

Untuk jalur via Sawit, pendaki bisa melalui jalur lama dan jalur baru. Jalur lama berada di tengah gunung dan cenderung lebih landai.

Kedua jalur ini akan bertemu di Pos 3 Watu Wayang. Sebelumnya, ada mata air yang bisa dimanfaatkan para pendaki untuk mengisi logistik sebelum ke puncak.

Namun meski tak membawa banyak logistik, pendaki tak perlu khawatir karena di puncak Gunung Andong, ada beberapa warung yang siap melayani.

Warung-warung tersebut menjual aneka minuman seperti teh, kopi, air mineral dan makanan mi instan, nasi bungkus, serta gorengan yang hangat. Harga jual pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000.

Alasan kenapa Gunung Andong pas untuk anak-anak

Dengan karakter gunung yang ramah dan logistik terjamin, tak heran Gunung Andong menjadi salah satu tujuan pendakian yang melibatkan anak-anak.

Apalagi, jarak tempuh dari gerbang pendakian hingga puncak tak terlalu lama, sekitar tiga jam dengan langkah santai.

Baca juga: 5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl

Banyak anak-anak yang melewatkan akhir pekannya di Gunung Andong. Seperti yang dilakukan Muchif Amrullah dari Salatiga yang mengajak keponakannya bernama Semesta Apta Merdeka (7).

"Dia umurnya tujuh tahun, baru pertama kali ini naik gunung," ujarnya, Minggu (11/6/2023).

Suasana di camp area puncak Gunung Andong yang dipenuhi tenda pendakiKOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana di camp area puncak Gunung Andong yang dipenuhi tenda pendaki

Pendaki yang biasa dipanggil Moncost tersebut mengatakan tidak ada persiapan berlebihan saat mengajak Apta mendaki.

"Selain perlengkapan yang biasa dibawa naik, khusus untuk Apta juga ada minyak telon, perlengkapan obat, dan makanan kesukaannya agar semangat mendakinya," paparnya.

Baca juga: Awas Bisa Dipidana, Ini 18 Larangan dan Sanksi pada Pendakian Gunung Prau via Dieng

Dia mengaku tak ada kesulitan berarti saat mendaki mengajak anak kecil.

"Jalan di Andong ini kan terhitung aman, tidak bercabang, serta tanjakannya tidak berat. Saat mendaki kemarin juga enjoy, malah tidak mau istirahat karena inginnya cepat sampai puncak dan tidur di tenda," ungkap Moncost.

Suasana di camp area puncak Gunung Andong yang dipenuhi tenda pendakiKOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana di camp area puncak Gunung Andong yang dipenuhi tenda pendaki

Pendaki lain yang mengajak anak kecil adalah Agus dari Kabupaten Semarang.

"Tapi saya tidak nge-camp, cuma tektok. Ini naik juga semampunya anak, kalau tidak kuat ya nanti istirahat dan turun lagi," ujarnya saat berada di Pos 3 Gunung Andong.

Baca juga: Aturan Larangan Naik Gunung di Bali Masih dalam Tahap Kajian

Dia mengajak anaknya mendaki untuk mengisi waktu libur.

"Biar tahu kalau alam Indonesia itu indah dan itu harus dinikmati sejak dini. Keindahan alam ini harus dijaga dan dilestarikan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com