Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta tentang Wisata Kebugaran, Apa Bedanya dengan Wisata Kesehatan?

Kompas.com - 12/07/2023, 08:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Wisata kebugaran (wellness tourism) ternyata tidak sama dengan wisata kesehatan (health tourism).

Ketua Umum ETNA (Ethnowellness Nusantara) Tourism Tanri Abeng mengatakan, ada banyak perbedaan antara keduanya. Salah satunya dari segi bahan atau produk kesehatan yang digunakan.

"Ada perbedaan antara medical tourism dengan wellness tourism. Wellness tourism lebih kepada preventif (pencegahan) atau bisa juga pengobatan dengan natural,” kata Tanri saat Deklarasi Board of ETNA (Ethnowellness Nusantara) Tourism di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Baca juga: Tren Wisata Kebugaran di Indonesia, Bali Jadi Pilihan

Sementara itu, ia melanjutkan, medical atau health tourism lebih bertujuan untuk mengobati, bukan pencegahan. Produk yang digunakan juga berupa obat-obatan kimia.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia menyampaikan bahwa modal Indonesia dalam wellness tourism adalah memiliki bahan alami untuk produksi herbal atau jamu.

"Saya melihat lebih kepada pemanfaatan bahan-bahan baku yang ada di Indonesia, bisa untuk jamu dan herbal. Mencegah penyakit daripada harus mengobati,” tuturnya.

Baca juga: Paket Wisata Kebugaran, Bisa Jalan-jalan Sambil Spa

Fakta-fakta wisata kebugaran

Wisata kebugaran dikatakan sebagai perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan pendekatan holistik untuk pemeliharaan kesehatan dan bersifat promotif dan preventif, seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.

Salah satu bentuknya adalah perawatan spa (sehat dengan memakai air).

Baca juga: Menjajal Perawatan Spa di Tepi Tebing Bali, Apa Rasanya?

Wellness Tourism juga merupakan konsep wisata yang bertujuan memberi pengalaman wisata yang memungkinkan seseorang mendapatkan kesejahteraan fisik, psikologi, dan spiritual, lalu menjadi alternatif solusi bagi masyarakat, seperti dilansir Kompas.com (22/2/20222).

Ilustrasi spa sebagai salah satu bagian dari wisata kebugaran. SHUTTERSTOCK/LUCKY BUSINESS Ilustrasi spa sebagai salah satu bagian dari wisata kebugaran.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerjasama dalam mengembangkan wisata kesehatan.

Berdasarkan Konsep dan Peta Jalan Pengembangan Wisata Kesehatan yang disepakati, wisata kesehatan terdiri dari empat klaster yaitu wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang mendukung kesehatan, serta wisata ilmiah kesehatan.

Baca juga: 3 Destinasi di Indonesia Ini Dikembangkan untuk Wisata Kebugaran

Kemenkes bersama Kemenparekraf sepakat untuk memprioritaskan pengembangan wisata kebugaran dan jamu, karena dinilai memiliki prospek kesehatan, budaya, dan ekonomi yang tinggi.

“Penetapan Wisata Kebugaran dan Jamu menjadi prioritas ini merupakan keputusan yang tepat, selain mempunyai nilai jual yang tinggi, Indonesia menawarkan tindakan promotif dan preventif lebih utama dalam bidang kesehatan,” kata Menkes.

Adapun beberapa daerah telah ditetapkan sebagai pilihan perjalanan wisata kebugaran, di antaranya daerah Joglosemar yaitu Jogja, Solo, Semarang, serta Bali dan Jakarta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com