Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Karnaval Budaya di Kota Blitar, Ada Pertunjukan Banaik Manau Suku Dayak Deah

Kompas.com - 15/07/2023, 18:06 WIB
Asip Agus Hasani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Blitar Ethnic National (BEN) Carnival (karnaval budaya nasional) 2023 di Kota Blitar pada Sabtu (15/7/2023) berlangsung meriah.

Karnaval itu menyuguhkan beragam penampil, salah satunya pertunjukan Banaik Manau, kesenian tradisional Suku Dayak Deah dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan yang memukau ribuan penonton.

Sorak sorai penonton segera terdengar beberapa saat setelah sekelompok penari yang terdiri dari 3 perempuan, 5 laki-laki, seorang tetua adat, dan beberpa pendukung itu mulai menampilkan kesenian tradisional yang banyak mengandung unsur atraksi itu.

Baca juga: 6 Wisata Sekitar IKN Nusantara, Bisa Kunjungi Desa Adat Suku Dayak 

Teriakan penonton yang ada di depan panggung utama karnaval budaya itu membuat sejumlah penari laki-laki makin bersemangat menunjukkan atraksi semburan api yang berasal dari material serbuk yang dilemparkan ke udara bersamaan sulutan korek api.

Sementara penari perempuan terus menari dengan iringan musik tradisional mengitari sejumlah penari laki-laki yang mempertontonkan atraksi memanjat batang pohon berduri. Banaik Manau sendiri berarti mamanjat rotan besar berduri.

Pertunjukan Banaik Manau

Sebagaimana disampaikan pembawa acara melalui pengeras suara, pertunjukan Banaik Manau berasal dari tradisi Suku Dayak Deah yang biasa digelar oleh keluarga berpengaruh untuk mencari menantu laki-laki.

Banaik Manau menjadi ajang bagi para peserta sayembara untuk menunjukkan kebolehan atau pun kesaktian dengan cara menaiki manau yang berduri. Banaik Manau juga menjadi ajang untuk mencari seorang pemimpin.

Baca juga: Mengenal Radakng, Rumah Adat Terbesar di Indonesia Milik Suku Dayak

Pertunjukan Banaik Manau tersebut merupakan pertunjukan yang ke-7 dari 58 pertunjukan pada karnaval budaya daerah tersebut.

Namun pertunjukan Banaik Manau merupakan salah satu pertunjukan yang istimewa dari BEN Carnival 2023 karena ditampilkan oleh pelaku kesenian dari daerah asal.

Pertunjukan Banaik Manau atau Atraksi Panjat Manau Berduri yang ditampilkan warga Suku Dayak Deah dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, memukau penonton BEN Carnival 2023 di Kota Blitar, Sabtu (15/7/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Pertunjukan Banaik Manau atau Atraksi Panjat Manau Berduri yang ditampilkan warga Suku Dayak Deah dari Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, memukau penonton BEN Carnival 2023 di Kota Blitar, Sabtu (15/7/2023)

Dari 58 pertunjukan yang akan ditampilkan hingga sekitar pukul 16.00 WIB itu, hanya 9 kesenian tradisional yang ditampilkan oleh pelaku kesenian tradisional dari daerah asal.

Sebanyak 49 pertunjukan seni tradisional lainnya ditampilkan oleh peserta karnaval yang terdiri dari organisasi perangkat daerah, sekolah-sekolah, hingga warga dari kelurahan yang ada di Kota Blitar.

Selain Banaik Manau, 8 kesenian tradisional lainnya adalah Tari Moko Nona dari Alor, Tari Likurai dari Timor, Tari Dalling dari Suku Bajau, Tari Sinoman Hadrah dari Suku Banjar, Tari Remong dari Surabaya, Tari Yosim Pancar dari Manokwari, dan Tari Ider Bumi dari Suku Osing.

Baca juga: 5 Aktivitas di Makam Bung Karno di Blitar, Bisa Ziarah dan ke Museum

Sementara mewakili kesenian khas Blitar, Kantor Sekretariat Daerah Kota Blitar menampilkan Tari Rampogan Macan yang merupakan modifikasi tari tradisional jaranan yang cukup populer di wilayah Mataraman, Jawa Timur, termasuk Kabupaten dan Kota Blitar.

Meski berada di bawah ekspektasi sebelumnya, gelaran BEN Carnival 2023 dengan rute utama sepanjang 1,2 kilometer meliputan sebagian Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Merdeka itu mampu menarik ribuan penonton.

Setidaknya, hampir tidak ditemukan adanya ruang kosong tanpa penonton di kanan dan kiri sepanjang rute karnaval tersebut.

Tri Sakti Bung Karno

Dalam sambutannya ketika membuka BEN Carnival 2023, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan bahwa gelaran ini merupakan bagian penting bagi wajah Kota Blitar yang mendapuk diri sebagai Bumi Bung Karno, tempat makam presiden RI pertama.

Pembukaan Blitar Ethnic National Carnival di Simpang Empat Telkom Kota Blitar, Sabtu (15/7/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Pembukaan Blitar Ethnic National Carnival di Simpang Empat Telkom Kota Blitar, Sabtu (15/7/2023)

“BEN Carnival mencerminkan semangat ajaran Bung Karno, Tri Sakti, karena Blitar adalah kota yang menyebut diri Bumi Bung Karno. Kegiatan ini mencerminkan kebanggaan warga Kota Blitar pada kebhinekaan bangsa,” ujarnya.

Ia melanjutkan, karnaval ini juga mencerminkan salah satu dari ajaran Tri Sakti Bung Karno, yaitu berkepribadian dalam kebudayaan, juga menghargai nilai-nilai luhur bangsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com