KOMPAS.com - Pameran Artefak Nabi di Tangerang memamerkan beragam peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Kali ini, Pameran Artefak Nabi digelar di gedung MUI Tangerang, tepatnya di Jalan Satria-Sudirman, Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
Benda-benda yang dipamerkan dikatakan asli dan memiliki sertifikat.
"Semua barang di sini asli, keasliannya mengacu kepada sertifikat keaslian dari Prof. Dr. Abdul Manan Embong," kata panitia penyelenggara pameran, Muhammad Issac Almahmudi kepada Kompas.com di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tangerang, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Ada Pameran Artefak Nabi Muhammad di Tangerang, Apakah Asli?
Adapun Prof Dr Abdul Manan Embong adalah profesor sekaligus arkeolog dari Malaysia yang khusus meneliti barang-barang peninggalan nabi di seluruh dunia.
Meskipun semua benda di pameran ini erat kaitannya dengan umat Islam, tapi pameran terbuka untuk kalangan umum sebagai media edukasi.
Sebelum datang ke lokasi, simak beberapa tips berkunjung yang Kompas.com rangkum usai datang ke lokasi pada Senin (24/7/2023).
Ruang pameran yang akan dimasuki nantinya berisi barang-barang asli peninggalan Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu, terlepas dari aturan yang terlah ditetapkan, setiap pengunjung wajib menghargai barang peninggalan nabi dengan cara mengenakan pakaian yang sopan.
Pakaian sopan di sini berarti bersih serta menutup aurat.
"Bagi pengunjung kalangan perempuan yang belum menutup aurat, kami juga menyiapkan kerudung untuk dipakai saat masuk ke area pameran," kata Issac.
Baca juga: Aturan Berkunjung ke Pameran Artefak Nabi di Tangerang, Jangan Selfie
Pameran Artefak Nabi ini berlokasi di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang.
Akses transportasi umum yang bisa digunakan yaitu KRL Commuter Line.
Adapun stasiun terdekat dari gedung MUI Tangerang yaitu Stasiun Tangerang dan Stasiun Tanah Tinggi.
Baca juga: Cara ke Pameran Artefak Nabi di Tangerang, Bisa Naik KRL
Saat berkunjung ke lokasi, Kompas.com turun di Stasiun Tangerang. Kemudian melanjutkan perjalanan ke gedung MUI menggunakan ojek online sekitar lima menit.
Setiap pengujung yang sudah registrasi kunjungan kepada panitia, sebaiknya menyiapkan infak yang sudah dimasukkan ke dalam amplop putih terlebih dahulu.
Besaran infak seikhlasnya dan nantinya akan diserahkan kepada petugas di pintu masuk pameran.
Kendati demikian, pengunjung tetap diperbolehkan masuk meski tidak memberikan infak.
"Ada ataupun tidak ada infak, semua pengunjung kami persilakan masuk," kata Issac.
Baca juga: Jangan Lakukan 4 Hal Ini Saat ke Pameran Artefak Nabi Muhammad
View this post on Instagram