Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemerintah Jepang Atasi Turis yang Buang Sampah Sembarangan

Kompas.com - 24/10/2023, 13:36 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah destinasi wisata di Jepang tengah dilanda dampak overtourism (aktivitas wisata melebihi kapasitas) yaitu sampah yang berserakan. Destinasi tersebut, antara lain Kyoto dan Kota Kamakura di Prefektur Kanagawa. 

Harap diingat, buang sampah sembarangan dilarang dilakukan di Negeri Sakura. Di Kyoto, misalnya, seseorang bisa didenda hingga 30.000 yen (sekitar Rp 3,18 juta) jika melanggar.

Baca juga: Terancam Overtourism, Jepang Akan Naikkan Tarif Tiket Kereta Saat Liburan

Terkait hal itu, Kementerian Lingkungan Jepang berencana mendorong wisatawan asing untuk buang sampah dengan benar melalui nudge theory, dikutip dari Japan Times, Selasa (24/10/2023).

Untuk diketahui, nugde theory bertujuan memengaruhi orang-orang untuk membuat keputusan yang lebih baik. Dilansir dari BBC, salah satu contohnya adalah dengan membuat opsi makanan sehat terlihat lebih menarik melalui pelabelan.

Baca juga: Salju di Puncak Gunung Fuji di Jepang Mulai Muncul

Adapun ide untuk mengatasi masalah sampah pun terbilang ringan yakni memajang gambar karakter-karakter populer di tempat sampah. Wisatawan asing nantinya akan didorong mencari sejumlah tempat sampah itu.

Selain memajang karakter-karakter populer di tempat sampah, ide lainnya adalah menggunakan tempat sampah yang bisa memainkan musik atau menghasilkan kupon saat digunakan. 

Baca juga: Kota di Jepang Ini Larang Orang-orang Berjalan di Eskalator

Ilustrasi Jepang.Dok. Unsplash/Andre Benz Ilustrasi Jepang.

Kementerian Lingkungan Jepang juga mempertimbangkan untuk menggunakan alat makan yang bisa dipakai kembali (reusable) guna mencegah sampah ketika orang-orang makan sambil berjalan. Ide ini rencananya akan diterapkan di taman nasional.

Kementerian tersebut pun berencana menyertakan pendanaan untuk rencana tersebut dalam anggaran tambahan tahun fiskal 2023.

Baca juga: Gunung Fuji di Jepang Dipadati Jutaan Turis, Terancam Overtourism

Sebagai informasi, sesungguhnya 62 persen dari seluruh kota, distrik, kota kecil, dan desa di Jepang, punya peraturan yang menentang overtourism. Salah satu contohnya adalah mendenda orang-orang yang kedapatan buang sampah sembarangan.

Akan tetapi, upaya tersebut dinilai kurang efektif karena kurangnya patroli di jalan dan faktor-faktor lainnya.

Baca juga: Tarif JR Pass Naik 70 Persen, Liburan ke Jepang Bisa Makin Mahal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com