Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Overtourism, Jepang Akan Naikkan Tarif Tiket Kereta Saat Liburan

Kompas.com - 21/10/2023, 20:37 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Kyodo News

KOMPAS.com - Pada Rabu (18/10/2023), Pemerintah Jepang mengizinkan operator kereta api untuk menaikkan tarif tiket selama puncak liburan dan akhir pekan untuk mengelola keramaian. 

Keputusan ini dilakukan sebagai tanggapan atas kekhawatiran overtourism, akibat cepatnya pemulihan sektor perjalanan setelah dicabutnya pembatasan perjalanan.

Baca juga:

Adapun overtourism terjadi saat aktivitas pariwisata pada waktu tertentu dan di lokasi tertentu telah melebihi ambang batas kapasitas fisik, ekologis, sosial, ekonomi, psikologis, dan politik, dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (11/7/2023).

"Di beberapa daerah dan selama periode tertentu, ada dampak terhadap kehidupan penduduk lokal akibat wisatawan asing yang datang, seperti perilaku buruk serta lalu lintas yang terlalu padat," jelas Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dikutip dari Kyodo News, Sabtu (21/10/2023).

Terkait kenaikan tarif tiket kereta api, Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sistem yang sudah ada guna memudahkan operator.

Operator kereta api di daerah juga bisa mengajukan kenaikan tarif asalkan sudah memperoleh izin dari otoritas setempat.

Baca juga:

Bus ekspres hubungkan stasiun dengan tempat wisata

Ilustrasi keramaian warga di Shibuya, Jepang. Jepang termasuk 10 negara maju di dunia. Daftar negara maju 2022 menurut Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) dari PBB belum keluar.PIXABAY/CEGOH Ilustrasi keramaian warga di Shibuya, Jepang. Jepang termasuk 10 negara maju di dunia. Daftar negara maju 2022 menurut Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) dari PBB belum keluar.

Pemerintah Jepang juga memutuskan melonggarkan aturan terkait bus ekspres yang akan menghubungkan stasiun kereta api dengan tempat wisata populer. Operator bus nantinya boleh mengatur tarif melalui proses yang lebih disederhanakan.

Hal tersebut diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas yang dinilai membuat warga setempat tidak nyaman.

Akan tetapi, penerapan rencana ini secara luas masih belum pasti lantaran tanggung jawab akan berada di sejumlah perusahaan yang beroperasi di tempat wisata. 

Baca juga:

Sebagai informasi, data dari Pemerintah Jepang menunjukkan, ada 2,18 juta wisatawan asing yang datang ke Jepang pada September 2023.

Angka tersebut menyumbang 96,1 persen dari angka pada September 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Sebelumnya, dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (11/9/2023), salah satu gunung sakral di Jepang, Gunung Fuji, terancam overtourism lantaran dipadati jutaan wisatawan setiap tahunnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com