Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinpar Gunungkidul Antisipasi agar Peristiwa Seperti Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Tidak Terjadi

Kompas.com - 27/10/2023, 13:03 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau pengelola tempat wisata tetap memperhatikan keselamatan pengunjung.

Apalagi beberapa obyek wisata menggunakan wahana kaca untuk berfoto di kawasan pantai selatan. Salah satunya adalah Teras Kaca Pantai Nguluran

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul Priyanta mengatakan, pihaknya sudah membuat surat edaran tentang peningkatan pengawasan terhadap atraksi wisata yang memiliki risiko tinggi.

Baca juga: Hutan Pinus Limpakuwus di Banyumas Tutup Sementara, meski Jembatan Kaca yang Pecah di Luar Kawasan

Dalam SE itu, ada tujuh hal yang harus diperhatikan oleh pengelola tempat wisata dengan wahana risiko tinggi.

Beberapa di antaranya memastikan SOP yang berlaku sesuai atraksi wisata masing-masing secara konsisten dan disiplin, melakukan perawatan secara berkala, dan melakukan penggantian apabila diperlukan. 

"Melakukan pembatasan pengunjung dan memberikan durasi waktu untuk menikmati atraksi wisata tertentu," kata Priyanta kepada Kompas.com melalui telepon Jumat (27/10/2023)

Dikatakannya untuk wisata semacam jembatan kaca, harus ada pembatasan jumlah pengunjung serta durasi waktu sekali naik.

Baca juga: 4 Fakta Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan 1 Wisatawan

Untuk atraksi jip wisata maupun kendaraan sejenis, juga diperhatikan keselamatan maupun jumlah penumpang.

"Kita sudah membuat SE kepada pengelola untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan SOP, cek peralatan, daya tampung dan daya dukungnya. Harapannya untuk keselamatan dan kenyamanan wisatawan," kata dia.

Standar keamanan di Teras Kaca Pantai Nguluran

Sementara Manager Marketing Teras Kaca, Pantai Nguluran, Panggang, Gabilla Nasution mengatakan, wisata Teras Kaca sudah berdiri sejak tahun 2018.

Untuk keamanan jembatan di Pantai Nguluran, pihaknya memasang kaca dengan ketebalan 12 milimeter dengan disangga baja yang cukup rapat.

Giant Terazzz di Teras Kaca Pantai Nguluran.Instagram @teraskaca Giant Terazzz di Teras Kaca Pantai Nguluran.

Pihaknya juga melakukan perawatan selama tiga sampai empat bulan sekali. Pengunjung juga harus mematuhi peraturan khusus terkait keamanan, salah satunya tidak boleh membawa koin. 

"Ketebalan kaca untuk teras itu 12 milimeter dan ada wahana yang bajanya sudah kami ganti. Jadi kami sudah mengantisipasi untuk keamanan pengunjung," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com