Sejarah Jembatan Akar di Yogyakarta, Betulkan Usianya Ratusan Tahun?

KOMPAS.com – Yogyakarta ternyata punya satu spot foto yang termasuk langka, yakni jembatan akar.

Menariknya, jembatan akar ini tidak sulit untuk dijangkau. Lokasinya cukup dekat dari pusat Kota Yogyakarta.

Jembatan akar berlokasi di Margodadi, Kepanewon atau Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jarak tempuhnya dari Tugu Jogja adalah sekitar 13,5 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 30 menit.

Adapun proses akar pohon yang membentuk jembatan ini memang memakan waktu bertahun-tahun.

Lalu, benarkah usia jembatan akar ini sudah ratusan tahun?

 

 

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Sejarah jembatan akar di Yogyakarta

Menurut warga setempat yang juga membuka warung di kawasan wisata jembatan akar bernama Sutinah, jembatan itu dulunya merupakan jembatan dari rel bekas kereta lori.

"Warga membuat jembatan sementara dengan meletakkan rel bekas kereta lori untuk menyeberangi sungai ke sawah," kata dia kepada Kompas.com di lokasi, Rabu.

Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Masyarakat lalu tidak lagi melewati jembatan dari rel bekas lori itu setelah dibangun jembatan permanen di tempat lain.

"Setelah lama tidak dilewati warga, akar pohon beringin mulai menyelimuti rel lori. Setelah sekitar lima puluh tahun tidak terjamah, jadi jembatan akar seperti sekarang ini," ujar Sutinah. 

KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Akar di Sayegan, Sleman, Yogyakarta, Rabu (8/11/2023).

Adapun lokasi jembatan akar ini, sambung dia, dulunya tertutup oleh semak dan cukup tersembunyi.

Jembatan akar ini akhirnya ditemukan kembali oleh pemancing dan fotonya diunggah ke media sosial.

Baca juga: Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Setelahnya, jembatan akar ini ramai dikunjungi pesepeda. Tempatnya pun dibersihkan dan kini jadi salah satu tempat wisata di Yogyakarta.