KOMPAS.com – Saat hendak berkunjung ke suatu tempat wisata, seseorang harus memperhatikan beberapa hal, seperti kapan waktu yang pas.
Hal itu penting agar wisatawan bisa mendapat pengalaman yang maksimal sewaktu berkunjung.
Termasuk di jembatan akar di Yogyakarta. Jembatan ini terbentuk secara alami saat akar pohon beringin menyelimuti rel bekas kereta lori yang digunakan warga untuk menyeberangi sungai ke sawah.
Baca juga: Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta
Jembatan akar itu pun kini jadi tempat wisata. Selain menampilkan fenomena langka, wisatawan bisa berfoto dan berjalan di jembatan itu.
Lokasi jembatan akar berada di Margodadi, Kecamatan Sayegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jarak tempuhnya sekitar 13,5 kilometer (km) dari Tugu Jogja dengan waktu tempuh kurang-lebih setengah jam.
Jika ingin berkunjung ke Jembatan Akar di Yogyakarta ini, simak dulu tips yang Kompas.com rangkum berikut ini:
Siang hari biasanya terasa panas, sehingga kurang pas jadi waktu untuk berkunjung ke suatu tempat wisata.
Namun, tidak untuk berkunjung ke jembatan akar. Itu karena lokasi jembatan akar dikelilingi pepohonan rimbun, sehingga tidak terasa panas saat siang hari.
Baca juga: Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja
Wisatawan bahkan akan merasa nyaman saat duduk di kursi yang disediakan pengelola dan pedagang di sekitar jembatan akar dengan ditemani semilir angin dari persawahan.
Hari kerja adalah waktu yang tepat untuk datang ke jembatan akar supaya wisatawan bisa merasakan suasana damai dan tenang.
Saat akhir pekan, biasanya jembatan akar ini akan rampai pengunjung, terutama pegowes yang senang mengeksplor tempat semacam ini.
Wisatawan wajib mematuhi aturan di jembatan akar ini. Salah satunya adalah jumlah maksimal orang dalam satu waktu di atas jembatan.
Baca juga: Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto
Makismal pengunjung yang diperbolehkan beridi di atas jembatan dalam satu waktu adalah lima orang. Ini penting untuk menjaga keawetan jembatan.
Jembatan akar ini berada di pekarangan yang terdapat sungai kecil. Wisatawan tidak boleh sampai mengotorinya.
Salah satunya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi di sungai.
Pephonan di sekitar jembatan akar memang estetis untuk tempat foto. Namun, jangan sampai dirusak dengan dicorat-coret atau diukir.
Baca juga: Libur Nataru, 800.000 Wisatawan Ditargetkan Kunjungi Yogyakarta
Pepohonan di sana sudah berusia mungkin ratusan tahun, sehingga vandalisme akan merusak keindahannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.