BATU, KOMPAS.com - Bianglala yang menjadi ikon wisata Alun-Alun Kota Batu masih 'mandek' atau berhenti beroperasi karena rusak. Rencananya, Pemkot Batu akan melakukan perbaikan bianglala pada tahun 2024 ini.
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan, perbaikan akan dilakukan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Namun, belum tahu kapan pastinya perbaikan dilakukan.
"Informasi dari DLH, rencana tahun ini (perbaikan), dan terlebih dahulu dicek kerusakannya seperti apa," kata Onny pada Jumat (26/1/2024).
Pemkot Batu juga tidak mau memaksakan untuk mengoperasikan bianglala demi keamanan bersama.
Baca juga:
7 Penginapan Murah Dekat Alun-alun Batu, Rp 100.000-an Per Malam
Rekomendasi 5 Taman Bunga di Batu Malang, Wisata Bareng Pasangan
Pihaknya memahami bahwa wisatawan tidak jarang merasa kecewa ketika ketika datang ke Alun-Alun Kota Batu, dan mengetahui bahwa bianglala yang ada tidak beroperasi.
"Kami tidak mau ada resiko, kalau terjadi apa-apa gimana. Kita memahami masyarakat ingin bianglala segera beroperasi, tetapi akan diperbaiki terlebih dahulu," katanya.
Namun, Onny memberi saran alternatif lain bagi wisatawan yang ingin menikmati Alun-Alun Kota Batu, yakni dengan berkuliner atau naik dokar.
Di sekitar Alun-Alun Kota Batu banyak sajian kuliner yang dijual, mulai dari makanan ringan hingga berat. Di Pasar Laron dan sekitarnya terdapat ratusan penjual makanan dan minuman kaki lima.
Diantaranya yang sering ditemui, seperti Sate Lok Lok, Jagung Serut Susu Keju, Pisang Keju, Ketan Legenda, Kue Putu dan lainnya. Wisatawan juga bisa membeli makanan berat, seperti Lalapan Ayam Krispi, Soto Ayam, Nasi Goreng dan lainnya.
Selain itu, wisatawan bisa membeli susu pasteurisasi dengan berbagai rasa dari hasil olahan KUD Kota Batu.
Setelah membeli jajanan makanan dan minuman, wisatawan bisa membawanya untuk dimakan dan diminum di dalam Alun-Alun Kota Batu.
Baca juga: 5 Spot Foto Favorit di Eco Green Park Batu, Berbagai Jenis Burung
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati dokar yang ada di sekitar Alun-Alun Kota Batu. Tarif setiap wisatawan untuk menikmati dokar rata-rata sekitar Rp 30.000 tetapi juga menyesuaikan dengan jarak dekat-jauh.
Biasanya rute dokar melewati Jalan Gajahmada, kemudian ke Jalan Panglima Sudirman dengan melewati Balai Kota Among Tani. Selanjutnya, menuju Jalan Hasanudin, Jalan Suropati dan kembali lagi ke sekitaran Alun-Alun Kota Batu.
Di waktu tertentu, wisatawan dapat menikmati layanan dokar gratis dari subsidi pemerintah setempat yang biasanya pada saat pagi hari.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram