Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Berjaya, Kini Airbus 340 Menghilang dari Langit

Kompas.com - 24/02/2024, 17:45 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Saat ini, Airbus menjadi produsen pesawat pesaing utama Boeing dengan inovasi-inovasi terbaru yang mereka hasilkan.

Salah satu terobosan terbaru dari Airbus adalah peluncuran Airbus A380-800 yang kini dikenal sebagai pesawat komersial terbesar di dunia.

Namun dengan terus majunya teknologi yang diterapkan pada pesawat-pesawat terbaru Airbus, ada kemungkinan bahwa pesawat-pesawat generasi lama seperti Airbus A340 akan dihentikan operasionalnya.

Baca juga: Tarif Tiket Pesawat dari Singapura Direncanakan Akan Naik Tahun 2026

Airbus A340, yang dulunya merupakan salah satu pesawat unggulan di kancah penerbangan internasional, pernah mencatatkan rekor penerbangan nonstop terjauh di dunia pada zamannya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Mesin yang kurang efisien

Keputusan ini bukan tanpa alasan. Airbus A340, dengan empat mesinnya, kini dianggap kurang efisien dibandingkan dengan pesawat modern bermesin ganda, seperti Airbus A350 dan Boeing 787 Dreamliner.

Biaya operasional yang lebih tinggi dan efisiensi bahan bakar yang rendah menjadi faktor utama dalam keputusan ini.

Baca juga: 7 Hotel Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Jarak mulai 1,4 Km

Meskipun demikian, pesawat Airbus A340 masih memiliki penggemar yang setia. Beberapa maskapai masih menggunakan pesawat ini untuk rute-rute tertentu yang membutuhkan jarak jauh dan kapasitas penumpang yang besar.

Selain itu, beberapa A340 telah diubah menjadi pesawat kargo untuk memenuhi kebutuhan industri pengiriman barang.

Presiden Perancis Francois Hollande nampaknya tak ingin terlihat melakukan perjalanan kerja dengan pesawat buatan Amerika. Sehingga dia memilih menggunakan pesawat Airbus A340, buatan Perancis.news.com.au Presiden Perancis Francois Hollande nampaknya tak ingin terlihat melakukan perjalanan kerja dengan pesawat buatan Amerika. Sehingga dia memilih menggunakan pesawat Airbus A340, buatan Perancis.

Kini, hanya sedikit maskapai yang masih mempercayakan A340 sebagai bagian dari armada mereka.  Lufthansa Air menjadi salah satu yang masih setia menggunakan jenis ini, meskipun seri A340-500 yang diproduksi pada 2003 sudah tidak digunakan oleh maskapai mana pun.

Baca juga: Airbus Targetkan Pengiriman 800 Pesawat pada 2024

Hal ini disebabkan karena pesawat bermesin ganda dianggap lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.

Meskipun demikian, keindahan dan keunggulan Airbus A340 tetap menjadi daya tarik tersendiri. Desain interior yang luas dan indah membuatnya menjadi favorit beberapa pegiat penerbangan.

Namun, performa yang terlihat lambat dan konsumsi bahan bakar yang tinggi membuatnya semakin terpinggirkan.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Indonesia Teken Kerjasama Solusi Digital Airbus

Dengan persaingan ketat antara Airbus dan Boeing, serta melihat jejak pesawat empat mesin yang mulai ditinggalkan, tak heran jika A340 mengalami penurunan penggunaan.

Para ahli memperkirakan bahwa pesawat yang pernah memecahkan rekor dunia ini akan secara bertahap menghilang dari peredaran dalam satu atau dua dekade mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com