Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Masjid Jami' Angke, Saksi Sejarah Batavia Berusia 3 Abad

Kompas.com - 05/04/2024, 14:02 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penduduk Jakarta, khususnya yang tinggal di daerah Jakarta Barat tentu tidak asing dengan nama Angke, lokasinya ada di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Namun sepertinya tidak banyak yang tau bahwa Angke ialah kawasan yang menyimpan sejarah panjang kehidupan orang Batavia dalam menghadapi pemerintah Belanda.

Ada beragam pendapat yang memaknai kata "Angke", salah satunya  pendapat mengatakan bahwa "Angke" diambil dari bahasa China Hokkian, yaitu "Ang" yang berarti darah atau merah, dan "Ke" yang berarti sungai atau kali.

Baca juga:

Nama Angke disematkan karena menurut sejarah, dahulu pernah terjadi pemberontakan orang-orang Tionghoa di Batavia sekitar 1740, dan mengakibatkan ribuan orang Tionghoa meninggal dibunuh kolonial Belanda.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Jenazah orang Tionghoa tersebut bergelimpangan dan sebagian besar di antaranya hanyut ke kali (kini Kali Angke). Alhasil, air kali menjadi berwarna merah karena tercampur darah manusia.

Sehingga, nama "Angke" melekat, dan daerah tersebut yang dulunya bernama Kampung Bebek berubah menjadi Kampung Angke.

Kilas balik Masjid Jami' Angke

Pada masa pemerintahan Belanda, penduduk dikelompokkan berdasarkan etnisnya, dan setiap etnis dikepalai oleh seorang pemimpin yang disebut kapitan. Begitu juga dengan kelompok yang tinggal di Kampung Angke.

Masjid Jami' Angke di Jakarta Barat, Sabtu (30/3/2024). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Masjid Jami' Angke di Jakarta Barat, Sabtu (30/3/2024).

Mengutip buku "Masjid & Majelis Bersejarah di Jakarta Barat"  karya Firman Haris, Kartum Setiawan, Agus Wirawan, dan Usman (2023), dahulu Kampung Angke menjadi tempat persinggahan para pedagang etnis Tionghoa setelah peristiwa berdarah tahun 1740.

Tidak hanya orang Tionghoa, orang Bali perantauan pun juga bermukim di sana. Kemudian secara besar-besaran datanglah orang Tionghoa dan Sunda yang berasal dari Garut ke Batavia.

Baca juga: Masjid KH Hasyim Asyari, Masjid Raya Pertama di Jakarta Barat

Jumlah orang Bali di Batavia pada saat itu bisa dibilang cukup besar, bahkan pernah menjadi populasi terbanyak kedua di Batavia.

Pada 1687 setidaknya ada sekitar empat kampung Bali di sekitar Batavia, dan pada 1709 kampung Bali di sana dipimpin oleh kapitan bernama Gusti Ktut Badulu.

Orang Bali yang tinggal di sana tidak semuanya beragama Hindu, ada pula yang beragama Islam. Inilah yang menjadi salah satu cikal bakal berdirinya Masjid Jami' Angke pada 1761.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com