Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Bali Tinggi, Wisatawan Diimbau Vaksin Demam Berdarah

Kompas.com - 21/04/2024, 17:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) sedang meningkat di Bali. Bahkan, seorang turis asing asal Queensland, Australia, turut terjangkit saat berlibur ke Pulau Dewata.

Dilansir dari Antar, Sabtu (20/4/2024), kasus DBD di Bali memang tinggi, terutama pada musim hujan.

Bahkan, total kasus DBD dari Bulan Januari sampai April 2024 mencapai 4.177 kasus dengan lima kematian.

Baca juga: 8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Tingginya kasus DBD di Bali pun membuat wisatawan diimbau untuk melakukan langkah pencegahan, salah satunya dengan melakukan vaksin demam berdarah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

“Harapannya wisatawan lebih mewaspadai selama liburan, sehingga selama berwisata tetap sehat, kalau sudah masuk daerah endemis seperti DBD kan selalu ada, salah satunya dengan vaksinasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bali I Gusti Ayu Raka Susanti, dilansir dari Antara.

Belum program wajib, bayar Rp 400.000

Meski wisatawan diimbau melakukan vaksinasi demam berdarah, sambung Raka, program ini masih belum wajib.

Baca juga: Guru Spiritual Terkenal dari India: Bali Membawa Ketenangan dan Semangat untuk Pemulihan Jasmani dan Rohani

“Jadi masih berbayar. Kalau tidak salah, Rp 400.000 sekali suntik. Kalau masyarakat mau itu, silakan ke fasilitas kesehatan yang sudah menyediakan, bisa untuk bayi sampai lansia,” ujar dia.

Menurut Raka, vaksinasi demam berdarah adalah upaya melindungi diri, tidak hanya bagi wisatawan, melainkan juga masyarakat Bali.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah, nyamuk aedes aegypti. Ilustrasi nyamuk demam berdarah, nyamuk aedes aegypti.

Dinkes Bali juga terus melakukan upaya pencegahan penyakit DBD melalui edukasi agar masyarakat terlibat dalam pemberantasan sarang nyamuk.

“Kalau demam berdarah ini, bagaimana masyarakat menghindari gigitan, seperti pakai lotion anti-nyamuk karena jam-jam menggigit nyamuk siang. Mungkin disemprot, pakai kelambu, atau alat obat nyamuk listrik,” ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com