Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Wisata Tanjung Kajuwulu di Sikka di NTT Akan Dikelola Desa

Kompas.com - 24/05/2024, 09:11 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menyerahkan aset tempat wisata Tanjung Kajuwulu untuk dikelola pemerintah desa setempat.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, Even Edomeko mengatakan, penyerahan aset tersebut jadi upaya pemerintah mendukung peningkatan pendapatan desa dan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

"Sebelumnya aset wisata Tanjung Kajuwulu ini berada di wilayah administrasi Desa Magepanda, tetapi setelah ada pemekaran desa maka aset wisata ini berada dalam wilayah Desa Wodamude," ujar Even, Kamis (23/5/2024).

Even mengimbau Pemerintah Desa Wodamude untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara baik sehingga aset yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal.

Baca juga: 5 Wisata di Pantai Utara Sikka, NTT, Pas Dikunjungi Saat Libur Panjang

Pesona Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (7/4/2019). Tanjung Kajuwulu menjadi destinasi yang paling diminati oleh hampir kebanyakan penduduk Kabupaten Sikka dan wisatawan mancanegara.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Pesona Tanjung Kajuwulu di Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (7/4/2019). Tanjung Kajuwulu menjadi destinasi yang paling diminati oleh hampir kebanyakan penduduk Kabupaten Sikka dan wisatawan mancanegara.

Ia mengklaim, jika berkaca dari pengalaman sebelumnya, aset wisata Tanjung Kajuwulu pernah diserahkan ke pihak Desa Magepanda, tapi tidak dikelola dan dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Sikka.

"Pemerintah sudah bangun fisik dan penguatan sumber daya manusia di desa. Tetapi Pak Kepala Desa Magepanda tidak sanggup untuk mengelola dan mengembalikan ke kabupaten," katanya.

Menurutnya, jika hal senada kembali terjadi, pihaknya akan menyerahkan pengelolaan aset wisata itu ke pihak ketiga.

"Kita akan buka peluang itu kalau memang pihak desa tidak sanggup untuk mengelola," pungkas Even.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com