Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Tanaman Aglaonema Park Terbesar di Indonesia Ada di Kabupaten Sleman

Kompas.com - 23/06/2024, 07:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kabupaten Sleman kini memiliki Wisata Tanaman Aglaonema Park.

Wisata Tanaman Aglaonema ini diinisiasi Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Tridadi Makmur. 

Direktur Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Tridadi Makmur Agus Choliq mengatakan, Aglaonema Park dibangun di atas lahan seluas satu hektar. 

Baca juga: Kuda Nil di Taman Safari Bogor Pernah Dicekoki Miras, Kini Diberi Makan Plastik oleh Pengunjung

"Lokasinya bersebelahan dengan kompleks desa wisata Puri Mataram, Tridadi, Kabupaten Sleman," ujar Direktur Badan Usaha Milik Kelurahan (Bumkal) Tridadi Makmur Agus Choliq dalam keterangan tertulis Humas Pemkab Sleman, Sabtu (22/06/2024). 

Agus menyampaikan di area taman seluas satu hektar ini terdapat puluhan ribu tanaman Aglaonema. Sedangkan untuk jenisnya Aglaonema ada ratusan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Aglaonema Park ini menampilkan sebanyak 90.000 tanaman Aglaonema terdiri dari 209 spesimen," tuturnya. 

Seluruh tanaman hias ini ditata dengan rapi membentuk berbagai pola. Selain itu terdapat beberapa tanaman hias yang ditanam langsung di atas tanah dan dapat menjadi spot foto bagi pengunjung.

Baca juga: Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Diungkapkan Agus, Aglaonema Park ini diharapkan menjadi salah satu tujuan wisata populer di Kabupaten Sleman. Selain itu juga dapat menjadi motivasi bagi wilayah lain untuk ikut membudidayakan tanaman hias. 

Aglaonema Park pertama dan terbesar di Indonesia

Aglaonema Park ini, lanjut Agus, ternyata menjadi Aglaonema Park pertama dan terbesar di Indonesia. 

Destinasi Aglaonema Park di Kabupaten Sleman ini diresmikan pada Sabtu (22/06/2024) oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, serta Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

Baca juga: Saat Judi Online Jadi Salah Satu Pemicu Perceraian di Sleman Yogyakarta...

Abdul Halim Iskandar mengatakan Aglaonema Park yang ada di Sleman menjadi satu-satunya di Indonesia. 

"Maka dari itu, saya mengajak kepada semuanya, pemerintah, masyarakat, LSM, pencinta tanaman hias, pecinta lingkungan, pegiat wisata, untuk mendukung Aglaonema Park ini," tuturnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat melihat Aglaonema Park yang merupakan destinasi wisata tanaman Aglaonema yang diinisiasi Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Tridadi Makmur. (Foto dokumentasi Humas Pemkab Sleman)KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar bersama Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat melihat Aglaonema Park yang merupakan destinasi wisata tanaman Aglaonema yang diinisiasi Badan Usaha Milik Kalurahan (Bumkal) Tridadi Makmur. (Foto dokumentasi Humas Pemkab Sleman)

Aglaonema Park ini dinilai Abdul Halim Iskandar memiliki potensi menjadi ikon. Potensi tersebut tidak hanya untuk daerah saja, tetapi juga tingkat nasional. 

Aglaoenema memiliki banyak persilangan, khususnya di Aglaonema Park yang memiliki 209 spesimen dan diasumsikan terbanyak di dunia.

Baca juga: Kasus Mafia Tanah Kas Desa di Sleman, Terpidana Robinson Dipailitkan

Abdul Halim mendorong untuk terus mengembangkan dan meningkatkan potensi yang ada di Aglaonema Park. 

"Kami hadir di sini tentunya ingin apa yang menjadi kreasi masyarakat, kreasi BUMDes betul - betul memberikan kontribusi bukan hanya di daerah tetapi juga di tingkat nasional," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com