Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan Negara Syarat Bisnis Pariwisata

Kompas.com - 17/02/2011, 19:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Faktor keamanan menjadi penentu utama dalam bisnis pariwisata. Karenanya begitu konflik muncul di sejumlah daerah kalangan pengelola industri pariwisata pun ketar-ketir. Meski jangka pendek kasus tersebut belum memberikan dampak signifikan, namun jika tidak ditangani serius maka arus kunjungan wisatawan ke depan dipastikan anjlok.

"Beruntung konflik-konflik tersebut tidak berada di wilayah destinasi. Coba saja kalau kerusuhan seperti di Cikeusik dan Temanggung terjadi di Bali, pasti imbasnya langsung terasa. Seketika itu akan banyak turis yang membatalkan rencana liburan ke Indonesia," kata Asnawi Bahar, wakil ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata, di Jakarta, Kamis (17/2).

Menurut dia, kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah menjadi promosi negatif bagi pariwisata. Dari dulu Indonesia selalu menghadapi problem keamanan dalam negeri. Bedanya sekarang ancaman keamanan tersebut lebih manifes. "Dulu kita digoncang terorisme, sekarang justru mengarah ke konflik SARA. Kalau tidak ada penanganan serius maka jangka panjang pariwisata Indonesia akan suram," ujarnya.

Asita mendesak kepolisian bertindak tegas kepada setiap pengacau yang membuat keamanan dan kenyamanan masyarakat terganggu. Sudah ada 18 departemen yang ikut mengelola pariwisata. "Namun jika peranan polisi dalam menegakkan keamanan lemah maka kontribusi 18 departemen tersebut akan sia-sia," tambahnya.

Secara terpisah Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia cabang Yogyakarta, Deddy Eryono Pranowo mengatakan, kasus kerusuhan di Temanggung sejauh ini belum berdampak signifikan bagi kunjungan wisatawan ke Yogya. "Pemberitaan media cukup proporsional. Kekerasan tidak diblow-up secara berlebihan, sehingga tidak menimbulkan kengerian dan ketakutan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com