Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menapaki Surga Kiwi di Selandia Baru...

Kompas.com - 04/05/2012, 13:33 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

TAURANGA, KOMPAS.com — Buah-buah kiwi masih bergelantungan dengan lebatnya di sebuah perkebunan di kota Tauranga, North Island, Selandia Baru, pertengahan bulan April lalu.

Terlihat, tak kurang dari 20 orang pekerja dengan hati-hati memetik buah yang menjadi salah satu ikon Selandia Baru itu. Bulan Maret dan April merupakan masa-masa panen bagi ribuan petani kiwi di Selandia Baru.

Para petani kiwi di Selandia Baru yang umumnya memiliki lahan hingga hitungan hektar harus mendatangkan pekerja dari luar negeri saat musim panen tiba. Umumnya, mereka datang dari Kepulauan Fiji, Solomon Island, dan sekitarnya.

Para pekerja ini akan menetap selama 6 bulan di Selandia Baru. Sebab, seusai panen, para pemetik itu harus membenahi lahan, mulai dari memotong tangkai, hingga menyiapkan tempat rambatan tanaman kiwi. Seluruh proses itu harus siap sebelum musim dingin tiba sehingga kebun siap untuk ditanam pada musim berikutnya.

Selandia Baru memiliki anugerah untuk menjadi negara penghasil utama buah kiwi di dunia. Mulai dari udaranya yang sejuk, sinar matahari yang cukup, curah hujan yang tidak berlebihan, hingga tanah vulkanik yang subur. "Kami bersyukur tinggal di tanah surga," kata Marion Ingham (63), seorang penanam atau grower kiwi yang tinggal di Tauranga.

Sebesar 35 persen pasar kiwi global dikuasai Selandia Baru. Selain kualitas yang tak diragukan, manajemen pemasaran menjadi kunci keberhasilan yang utama. Bayangkan, di negara indah yang terdiri dari dua pulau utama, North dan South Island ini, ribuan penanam kiwi berhimpun di dalam ZESPRI. Ini merupakan organisasi para petani penanam buah kiwi. Mereka lantas memasarkan kiwi dengan merek ZESPRI.

Proses panen, penyortiran, pengepakan, hingga pengapalan buah itu sebelum diekspor ke hampir 70 negara, termasuk Indonesia, dilakukan dengan seksama di bawah pengelolaan ZESPRI.

General Manager Grower & Goverment Relation ZESPRI Simon Limmer, dalam perbincangan santai dengan Kompas.com di kantornya di Mt Maunganui, Taurangga, mengatakan, pasar utama kiwi Selandia Baru adalah Eropa, Jepang, dan China. "Tapi, pasar Indonesia pun sangat menarik. Masih baru, tetapi terus tumbuh," sambungnya.

Limmer menjelaskan, buah kiwi sesungguhnya ada sekitar 50 jenis. Namun, kiwi yang umum dikenal konsumen adalah kiwi hijau dan kiwi gold (emas) yang rasanya tidak seasam kiwi hijau. Kiwi gold merupakan hasil pengembangan varietas.

"Setiap variasi kiwi dikembangkan selama 10-20 tahun. Setelah kiwi gold, kini kami juga mengenalkan kiwi hijau manis (sweet green), dan yang sedang dipersiapkan adalah kiwi merah," paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com