Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Goa Jomblang

Kompas.com - 17/06/2012, 12:28 WIB
Latief

Penulis

WONOSARI, KOMPAS.com - Sebanyak 20 anggota Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI), Minggu (17/6/2012), bersiap melakukan penelusuran Goa Jomblang, Wonosari, Jawa Tengah. Selain pendidikan kecintaalaman dan petualangan, salah satu tujuan penelusuran goa (caving) ini untuk mengungkap potensi wisata petualangan di kawasan karst tersebut.

Tim para penelusur goa (caver) Mapala UI juga akan melakukan pemetaan goa dan pendokumentasian biota dan ornamen-ornamen goa Jomblang. Seluruh kegiatan akan digelar selama sepekan, yaitu sampai Jumat (22/6/2012).

Setyo Ramadi, Ketua Badan Khusus Pelantikan Mapala UI, mengatakan bahwa penjelajahan perut bumi Jomblang yang dirancang Mapala UI bekerjasama dengan Himpunan Spelelologi Indonesia (Hikespi)ini adalah sarana pemantapan para anggota dan calon anggota Mapala UI.

Menurut dia, gairah kegiatan mahasiswa di bidang alam bebas terus berkembang dan menuntut setiap pelakunya untuk memiliki skil yang baik. "Mereka harus tahu nikmatnya bermain di alam bebas, tahu harus bagaimana safety-nya untuk bisa menikmati perjalanannya itu, serta selalu punya progress atau kemajuan setiap kali beraktifitas. Untuk itulah mereka harus berlatih dan terus berlatih," kata Setyo.

Diipandu langsung oleh pentolan Hikespi, Cahyo Alkantana, tim penelusur goa Mapala UI akan menuruni mulut goa vertikal sedalam 40-60 meter. Selanjutnya, tim akan melakukan pemetaan dan pendokumentasian foto dan video menyusuri lorong-lorong berlumpur dan sungai bawah tanah Jomblang berjarak ratusan meter lebih itu.

Setelah kegiatan ini usai, rencananya pada 29 Juni para penelusur gua Mapala UI itu akan bergegas ke kawasan Padalarang, Bandung, untuk merayapi Tebing Citatah. Di tebing alam ini para calon anggota Mapala UI berganti kegiatan dengan teknik-teknik pemanjatan (rock climbing).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com