”Di Indonesia banyak sekali bangunan lama yang berpotensi dikembangkan menjadi ruang publik dan ruang bisnis di perkotaan, bukan hanya museum,” kata Wakil Duta Besar Belanda di Indonesia Wouter Plomp pada diskusi bertema ”Kota Layak Tinggal” dalam rangkaian Kongres Ke-2 Diaspora Indonesia, Minggu (18/8/2013), di Jakarta Convention Centre. Diskusi melibatkan pakar dan pegiat pelestarian warisan budaya, arsitek, peneliti, tamu kedutaan besar, dan para wali kota di Indonesia.
Di Belanda, kata Plomp, bangunan tua yang telah kehilangan fungsi dihidupkan lagi menjadi kafe, toko buku, dan ruang kreatif lainnya. Pengelolaan kota tua meningkatkan nilai sosial ekonomi kota-kota di Eropa.
Selain mengingatkan penduduk kota akan nilai sejarah sebuah kota, kawasan kota lama juga menarik wisatawan. Kota-kota di Eropa yang masih melestarikan kawasan kota lama, kata Plomp, menyedot minat wisatawan. ”Mereka tak hanya berlibur, tetapi juga mengadakan pertemuan bisnis di kota,” ujarnya.
Dalam merencanakan pembangunan kota, kata Laretna, keberadaan kawasan kota lama sering kali tidak diikutsertakan. Tata ruang kota cenderung menghancurkan kawasan kota lama. (IND)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.