Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Pembuatan Layang-layang Tradisional Bali

Kompas.com - 25/09/2013, 13:55 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Sekelompok anak muda membuat layang-layang tradisional di Bale Banjar Danginpeken, Desa Pakraman Intaran, Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/2013) siang lalu.

Sambil meraut bambu dengan pisau, mereka bercengkrama. Mereka sedang membuat layang-layang pecukan yang berbentuk seperti daun.

Ketua Pengurus Pemuda Bale Banjar Danginpeken, Donny Bramasta, mengawasi teman-temannya membuat layang-layang. "Ini layang-layang tradisional Bali. Ada layang-layang janggan, pecukan, bebean," katanya.

Donny pun memperkenalkan salah satu layang-layang terbesar warga Danginpeken, layang-layang janggan atau naga sepanjang sembilan meter. "Ini dibuat sampai ekornya, panjang sembilan meter. Layang janggan ini pakai hiasan juga, ada topeng," jelasnya.

Untuk membuat layang-layang janggan sebesar itu, mereka butuh waktu hingga dua bulan.

Sementara layang-layang jenis lain seperti bebean, ikan sepanjang lima meter, paling cepat bisa mereka selesaikan dalam sepekan.

"Biasanya pakai bambu yang tua. Lalu diolesi minyak tanah supaya enggak dimakan rayap," jelas Wayan Wirana (42), Sekretaris Banjar Danginpeken.

Layang-layang tradisional Bali biasanya dibuat dengan bambu serta kain dengan warna dan ukuran sesuai kebutuhan.

Kadang para pembuat layang-layang menambahkan hiasan, seperti topeng pada layang-layang janggan raksasa yang sedang mereka buat.

Mereka juga membuat layang-layang yang bisa dibongkar pasang untuk memudahkan pengangkutan layang-layang ke lokasi yang digunakan untuk menerbangkan layang-layang.

"Untuk versi knock-down, kami sambung pakai pipa. Jadi tinggal dirakit kalau sampai di lokasi," kata Wayan.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Wisatawan bermain layang-layang di Pantai Kuta, Bali, Senin (25/4/2011).
Donny menjelaskan pula bahwa kegiatan membuat layang-layang tradisional Bali bisa dilakukan oleh perempuan maupun lelaki namun para perempuan biasanya jarang ikut membuat layanng-layang.

Para perempuan, menurut dia, biasanya hanya ikut membuat layang-layang saat ada festival besar.

"Perempuan  juga boleh ikut buat layangan. Tapi lebih cenderung laki-laki. Siapa saja bisa buat, enggak ada batasan usia," tambah Wayan.

Menurut Wayan, pembuatan layang-layang biasanya dilakukan pada hari baik berdasarkan kalender Bali. "Biar naiknya juga bagus," tambah Wayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com