Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Bali Ajak Pelaku Pariwisata Lestarikan Budaya

Kompas.com - 12/12/2013, 13:12 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak para pelaku usaha pariwisata di Pulau Dewata untuk bersama-sama melestarikan budaya setempat agar tidak semakin memudar.

"Perlu upaya yang terus-menerus untuk melestarikan budaya Bali. Melalui penganugerahan Tri Hita Karana Awards (THK) ini kami harapkan para pemangku kepentingan di bidang pariwisata dapat bersama-sama menyinergikan upaya pelestarian budaya," kata Sudikerta di sela Penganugerahan "THK Tourism Awards and Accreditation" kepada pelaku pariwisata di Denpasar, Selasa (10/12/2013) malam.

Menurut Sudikerta, salah satu upaya yang bisa dilakukan pihak hotel dan restoran dalam pelestarian budaya Bali adalah dengan mulai menggunakan produk-produk lokal dan menyajikan kuliner tradisional Bali.

"Kami lihat berbagai hotel di Bali sudah mulai menyadari hal itu, sejalan dengan upaya mewujudkan pembangunan Bali secara berkelanjutan," ujarnya.

Sudikerta menambahkan Pemerintah Provinsi Bali pada 2014 akan menyediakan tempat khusus yang menyajikan berbagai kuliner tradisional di lantai bawah Monumen Bajra Sandhi, Denpasar.

"Dengan demikian, kalau ada wisatawan maupun masyarakat yang datang di lapangan sekitar monumen dapat dengan mudah menikmati kuliner tradisional," ujarnya sembari menyebut upaya pelestarian budaya memerlukan partisipasi semua pihak.

Sementara itu Ketua Yayasan Tri Hita Karana, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana mengatakan salah satu kriteria penilaian yang ditekankan dalam pemberian penghargaan pada tahun ke-13 itu adalah ada-tidaknya penggunaan produk lokal dari berbagai hotel kelas melati hingga bintang lima.

"Kalau dulu pihak hotel cukup menandatangani nota kesepahaman dengan pedagang dan penyedia produk lokal, tetapi untuk tahun ini tidak sedikit hotel yang sudah membuat MoU langsung dengan petani," katanya.

KOMPAS/RIZA FATHONI Aktvitas merajang bumbu dan memasak bersama di Negara, Jembrana, Bali, Kamis (28/3/2013).
Pelaku usaha pariwisata sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, lanjut dia, tidak hanya memperhatikan hubungan antarsesama, namun harus bisa pula menjaga keseimbangan dengan lingkungan.

Wisnu Wardana mengaku saat ini hanya sedikit hotel di Pulau Dewata yang fokus mengimplementasikan konsep Tri Hita.

Dia menyebutkan dari sekitar 2.000-an hotel yang tercatat di Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Bali, baru sekitar 300 hotel yang mengikuti program Tri Hita Karana, itupun yang mengikuti program secara terus-menerus masih di bawah 100 hotel.

"Padahal konsep Tri Hita Karana juga sudah ada pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Intinya, prinsip pengelolaan pariwisata harus memperhatikan lingkungan sekitar," kata Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com