Di Perancis, mungkin karena jauh dari tanah air, justru suasana upacara bendera pun sangat ditunggu oleh para warga negara Indonesia (WNI). Ditunggu karena dirindukan melihat bendera Merah Putih dikibarkan. Maklum di Perancis, mana mungkin kami memasang bendera kami Sang Merah Putih.
Tahun ini saya berkesempatan menghadiri upacara bendera di KJRI Marseille Perancis. Untungnya memang pas jatuhnya hari Minggu, sehingga saya dan keluarga bisa hadir. Sayang memang, kehadiran saya terlambat! Keinginan melihat pasukan pengibar bendera berjalan, dengan bendera dikibarkan, harus saya ikhlaskan karena terjebak macet di tol.
Selama 14 tahun saya berada di Perancis, baru kali ini saya bisa turut merayakan Hari Kemerdekaan RI bersama saudara sebangsa di luar Indonesia. Kagum juga merasakan dan melihat kesungguhan para pengibar bendera, keapikan para panitia mengorganisasikan acara hingga berlangsung sangat baik.
Usai acara bendera, para tamu mulai bersalaman, bagi mereka yang tak sempat bertemu saat Idul Fitri kemarin juga merupakan kesempatan untuk saling bersilaturahmi dan saling memaafkan. Begitu juga bagi kami yang dalam keseharian tak semuanya tinggal dalam satu kota yang sama.
Lomba Makan Kerupuk
Bukan pesta 17 Agustusan namanya kalau tak diiringi dengan perlombaan yang sudah menjadi tradisi. Lomba makan krupuk misalnya, lomba yang paling digemari bagi segala kalangan usia. Di Perancis, krupuk, adalah makanan yang sulit dicari! Kalaupun ada, biasanya harga lumayan mahal. Tapi krupuk khas Indonesia yang bulat besar yang biasa dipakai untuk lomba, termasuk barang langka di sini! Saya sendiri tak pernah menemukan di toko hingga saat ini, meskipun toko langganan saya kadang menjual mi dan bumbu Indonesia.
Nah karena langka inilah, untuk menjaga agar selera anak-anak Indonesia dan campuran yang tak biasa dengan krupuk spesial itu, diganti menjadi donat! Benar saja, para anak-anak lebih lahap makannya, tapi lucunya karena donat coklat, jadi yang ada muka mereka pada belepotan coklat!
Saya geli dan senang sekali melihat tingkah mereka. Serius benar mereka melahap donat tersebut tanpa terlintas kalau muka mereka sudah banyak noda-noda coklat memenuhi wajah. Hebatnya lagi, bukan hanya anak-anak Indonesia saja yang turut berpartisipasi, anak-anak Perancis pun tak kalah gesitnya. Yang heboh tentunya para orang tua, dan kakek nenek mereka yang membawa anak dan cucunya ke acara 17 Agustusan. Mereka turut menyemangati agar anak dan cucu mereka memang!
Lomba Tarik Tambang
Setelah acara berbagai lomba untuk anak-anak usai, waktunya para orang tua yang memperlihatkan kemampuan dalam kekuatan dan strategi. Apalagi kalau bukan tarik tambang! Lomba ini memang unik sekali. Pada awalnya banyak yang malu-malu, mungkin karena kelihatan banget perlombaan adu kekuatan. Tapi akhirnya malah ramai partisipasinya. Dan memang seru sekali.
Para tamu semakin heboh saat para pria Indonesia melawan pria Perancis. Pria Perancis ini kebanyakan para suami dari wanita Indonesia. Saat yang menang adalah pria Perancis, gelak tawa terdengar heboh! Begitu juga saat saya dan teman Indonesia berhasil memenangkan sekali adu tambang, langsung heboh.
Tetapi saat final, kami dibuat terseret oleh lawan kami, para wanita Perancis! Walahh!! Kami saling bercanda karena menganggap gizi mereka sudah lebih dari kami sejak kecil sehingga wajar jika mereka yang menang.
Mereka yang hadir mengaku sangat kangen dengan suasana Hari Kemerdekaan RI di tanah air. Rasa kangen ini sirna dan menjadi terhibur dengan adanya acara di KJRI Marseille, Perancis ini. Termasuk saya, yang tak terlalu menyesal, karena tahun ini tak dapat mengajak anak-anak kami ke lapangan melihat panjat pinang dan lain-lain. Namun rupanya mereka merasa senang dengan keramaian yang didapatkan meskipun jauh dari Indonesia. (DINI KUSMANA MASSABUAU)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.