Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Laringangi Layak Jadi Warisan Dunia

Kompas.com - 30/08/2014, 20:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Laringangi, tarian dari Kaledupa, satu kepulauan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sangat layak menjadi warisan dunia yang tercatat di Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Warisan budaya tak benda yang ditetapkan menjadi karya budaya Indonesia pada 2013 ini unik, penuh gerakan simbolik, dan memuat cerita sejarah lokal yang berperan dalam membentuk Indonesia.

Sejumlah narasumber, mulai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, peneliti, budayawan, hingga Bupati Wakatobi Hugua sepakat untuk bersama-sama mengusulkan Laringangi ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) agar budaya lokal ini diperhatikan dan lestari. Bagi Hugua, misi ini sangatlah penting bagi Wakatobi. ”Kami ingin mendudukkan kembali eksistensi Wakatobi melalui budaya,” ujar Hugua, dalam pertemuan yang digagas Asosiasi Tradisi Lisan, Jumat (29/8/2014), di Jakarta.

Laringangi yang eksis pada abad ke-17 di Kesultanan Buton ini awalnya merupakan tari persembahan untuk raja pada masa itu. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh 12 penari perempuan dan 1 penari lelaki plus 3 pemusik. Sambil menari, mereka menyanyi seperti koor. Gerakan tarian yang halus itu, juga riasan wajah dan rambut, penuh dengan makna dan simbol. Kesemuanya itu melambangkan gerak pertahanan dalam peperangan.

Ketua Tim Ahli Penetapan Warisan Budaya Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mukhlis Paeni mengatakan, karya budaya yang didaftarkan ke UNESCO harus memiliki keunikan yang mencerminkan budaya masyarakat dan punya dampak yang luar biasa di masyarakat itu. ”UNESCO menolak tenun Sumba yang didaftarkan tahun lalu. Jangan sampai Laringangi ditolak hanya karena kesalahan pengungkapan dalam pengusulan,” tuturnya.

Apalagi, sejak tahun 2009, UNESCO memberlakukan aturan satu karya budaya per negara yang bisa didaftarkan. Saat ini ada 4.000 karya budaya yang sudah terdaftar di Indonesia. Hal itu tentunya membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa disetujui semua.

Saat ini, baru enam warisan budaya tak benda Indonesia yang terdaftar di UNESCO, yakni batik, angklung, wayang, keris, tari saman, dan noken. Bandingkan dengan Tiongkok yang mencatatkan 31 karya budaya, Jepang 21, Korea 14, dan India 8.

”Mengingat Indonesia memiliki kekayaan 17.000 pulau, 780 bahasa, dan 550 suku bangsa, kenyataan ini menyakitkan. Jangan sampai kekayaan budaya ini lantas terpinggirkan,” tutur Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Pudentia MPSS. (IVV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com