Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkemah dan Mancing di Pantai Tidung

Kompas.com - 29/03/2015, 17:23 WIB
LANGIT biru dan laut yang jernih kehijauan ditingkahi semilir angin segar. Alat pancing di tangan siap memindahkan ikan dari laut untuk disantap nanti malam saat tenda sudah didirikan. Bila wisatawan menganggap bermain banana boat sudah terlalu jamak, inilah cara lain menikmati alam bahari Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Abi (24) dan Arda (24), dua karyawan swasta di Jakarta Selatan, memanfaatkan libur akhir pekan di pertengahan Maret lalu dengan berkegiatan di Pulau Tidung yang indah dan kaya hasil laut. Mereka membawa ransel berisi peralatan kemah dan memancing di Pulau Tidung Kecil.

Biasanya, wisatawan ke Pulau Tidung lebih banyak mengikuti paket wisata yang ditawarkan agen pariwisata, seperti snorkeling, banana boat, donut boat, dan jetski. Harga per paket sekitar Rp 350.000. Namun, berkemah dan memancing bisa menjadi alternatif menarik dan tentu lebih murah.

”Kami paling hanya keluar Rp 150.000 untuk tiket pergi-pulang dan belanja bekal,” katanya.

Pulau Tidung Kecil tidak dihuni. Alamnya masih sangat hijau karena pulau ini difungsikan sebagai kawasan konservasi. Di sisi utara pulau terdapat tanah lapang di antara pepohonan yang bisa digunakan untuk berkemah. Lokasinya hanya beberapa meter dari pantai.

Di pulau ini tersedia air bersih untuk mandi atau buang air. Pengelola juga menyediakan aliran listrik untuk mengisi ulang baterai telepon seluler. Semua itu hanya dengan biaya sekitar Rp 15.000 per orang.

Biasanya, wisatawan, seperti Abi dan Arda, tiba pada siang hari dengan kapal dari Muara Angke, Jakarta Utara. Setiba di Pulau Tidung, mereka menyeberangi Jembatan Cinta menuju Pulau Tidung Kecil. Ada dermaga lama yang tidak terpakai. Di situ, mereka bisa melemparkan joran untuk mencari ikan.

”Yaahhh... ikannya kecil,” teriak Arda, disambut tawa Abi.

Ikan-ikan itu dipakai untuk lauk makan malam. Mereka juga bisa mencari kerang untuk tambahan lauk.

Setelah merasa cukup, pengunjung bisa berjalan atau bersepeda keliling Pulau Tidung Kecil seluas 17 hektar itu. Pengelola membuatkan jalan paving keliling pulau untuk menikmati kesegaran angin laut dan keindahan matahari terbenam.

Di beberapa titik, jalan dibuat seperti gundukan yang menyenangkan untuk bersepeda. Terdapat pula jalur dengan batu-batu menonjol mirip sarana pijat refleksi telapak kaki. Lepaskan penat dengan duduk di bangku di bawah pohon cemara laut yang menghadap ke laut.

Malam hari, seiring tenda-tenda didirikan, api unggun berkobar untuk membakar ikan dan memasak air. Nikmat tak terkira menyeruput kopi dan bersantap.

Dengarkan desiran ombak menghantam bakau dan pantai, serta suara binatang malam. Suasana ”mewah” yang tak akan mungkin ditemui di Jakarta. Tak jarang, pengunjung membawa alat musik, seperti gitar, untuk memeriahkan suasana.

Arsad, penjaga keamanan di Pulau Tidung Kecil, menuturkan, beberapa kali di sejumlah titik pernah terjadi kebakaran. ”Sepertinya wisatawan lupa memadamkan api unggun sampai benar-benar padam,” ujarnya.

Meskipun pernah terjadi kebakaran, pulau ini tetap terbuka untuk berkemah. Jadi, bagi yang ingin berkemah di tempat itu, jangan lupa mematikan api unggun dan jangan buang puntung rokok sembarangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com