Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutiara Laut Lombok yang Semakin Pudar

Kompas.com - 13/04/2015, 14:28 WIB
MUTIARA air laut menjadi salah satu kekayaan komoditas khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal hingga luar negeri. Jenis kerang yang banyak dibudidayakan di pulau ini adalah spesies Pinctada maxima atau biasa dikenal sebagai ratu mutiara.

Proses pemeliharaan dimulai sejak larva kerang yang dipelihara di tangki dengan daya tampung lima ton air laut berisi sekitar sembilan juta larva kerang hingga berumur tiga minggu. Proses pemeliharaan di ruang tertutup ini dilakukan sangat hati-hati, bahkan pakan larva berupa plankton pun dimonitor secara detail kualitasnya.

KOMPAS/RIZA FATHONI Mutiara air laut di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Setelah berumur tiga minggu larva dipindahkan ke tangki lain dan baru siap dipelihara di air laut setelah mencapai ukuran diameter 1 mm ke atas atau 40 hari. Kerang berumur dua tahun baru siap menjalani proses insersi (pemasangan) inti nukleus (bibit mutiara), dengan nukleus yang berasal dari mutiara kerang air tawar dari Sungai Mississippi, Amerika Serikat.

Setiap proses insersi membutuhkan satu donor kerang untuk diambil mantle tissue (organ lunak kerang mutiara) untuk ditanam menyelimuti nukleus yang akan menentukan warna mutiara yang akan dipanen. Setelah tiga bulan kemudian, kerang dipindai dengan sinar X untuk menyeleksi ukuran mutiara yang dikehendaki.

KOMPAS/RIZA FATHONI Pembudidayaan mutiara di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Sebulan sekali cangkang mutiara dibersihkan di atas bagang yang mengapung di pesisir pantai untuk menghindari gangguan berupa cacing, hama, dan kotoran yang akan memengaruhi pertumbuhan kerang dan hasil mutiara. Setelah itu baru dikembalikan lagi ke tempat bagang lain di tengah laut di kawasan Lombok Timur.

Proses panjang inilah yang membuat mutiara air laut mahal, tentu selain karena keindahannya. Fase budidaya mulai dari pembenihan sampai bisa dipanen pertama kali membutuhkan waktu hingga empat tahun. Dalam satu kerang mutiara pun hanya terdapat 1-2 butir mutiara.

KOMPAS/RIZA FATHONI Pembudidayaan mutiara di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Setelah panen pertama, kerang mutiara air laut baru bisa dipanen dua tahun kemudian, hingga 2-3 kali dipanen. Kondisi perairan laut secara fisik dan kimia juga berpengaruh besar terhadap susunan dan kelimpahan organisme di dalam air, termasuk bagi kehidupan kerang mutiara.

Karena prosesnya yang lama, kompleks, padat modal, dan membutuhkan teknologi tinggi dalam budidaya kerang mutiara, tidak banyak pelaku industri mutiara di Lombok yang bertahan. Selain karena krisis ekonomi juga karena serbuan mutiara air tawar dari Tiongkok yang lebih murah dengan kualitas yang semakin mirip dengan mutiara laut. Dari semula sebanyak 39 pengusaha, kini tinggal 6 hingga 8 pengusaha yang masih bertahan di Lombok. Sebagian pengusaha dapat bertahan karena memiliki jaringan pemasaran di luar negeri.

KOMPAS/RIZA FATHONI Ruang pajang pelaku industri mutiara di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu pelaku industri mutiara yang saat ini masih eksis yang terletak di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membuka ruang pajang (showroom) dan tur edukasi tentang mutiara.

Kejelian perusahaan asing dari Australia ini untuk menggabungkan industri mutiara dan wisata edukasi patut ditiru oleh pelaku industri lokal. Serombongan turis asing dalam grup besar dan kecil terlihat menikmati tur tersebut pada akhir Maret lalu. Dari wisata mutiara di tempat ini, wisatawan asing dan domestik Lombok dapat mengetahui seluk-beluk budidaya mutiara alam sekaligus berbelanja. (Riza Fathoni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com