Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadirkan Rasa Autentik Singapura di Negeri Sendiri

Kompas.com - 24/04/2015, 18:03 WIB

ALKISAH ada seorang gadis, anak penjual es krim potong di Orchard Road, Singapura. Luna namanya. Membawa resep asli dari sang ayah, ia memperkenalkannya ke Indonesia. Dengan mempertahankan rasa yang autentik, Luna menjual es krim tersebut dengan konsep yang lebih menyenangkan.

Itu adalah cerita yang dirangkai Kevin Feryanto (23) untuk memperkenalkan produknya, Luna Singapore Ice Cream Sandwich. “Saya ingin nama yang mudah diingat untuk es krim ini. Akhirnya saya pilih Luna, nama dewi bulan dalam mitologi Yunani. Konsepnya itu terang di tengah kegelapan, maksudnya kami ingin menjadi bold, menonjol,” ungkap Kevin, Kamis (30/10).

Ide untuk memasuki bisnis es krim Singapura berawal dari hobi jajan Kevin. Di Singapura, ia mengamati bahwa antusiasme orang untuk membeli es potong cukup tinggi, sebagian juga orang Indonesia. “Saya berpikir, bisa jadi peminat es krim Singapura di Indonesia juga besar,” kata Kevin.

Memulai bisnisnya dari awal, Kevin menggandeng beberapa orang temannya seperti Arvin Saputra yang mengelola produksi es krim dan Ribka Anastasia yang kini melakoni peran sebagai Brand & Advertising Executive. Bersama-sama, mereka mematangkan maskot Luna, konsep toko, strategi pemasaran, dan menentukan varian rasa yang akan dijual. Outlet Luna pertama kali diluncurkan di Citraland Jakarta sekitar setengah tahun lalu. Kini, Luna sudah punya tiga outlet lain di Flavor Bliss Alam Sutera, Central Park, dan Food Centrum Sunter.

Luna memiliki idealisme untuk menghadirkan es krim berkualitas dengan rasa es krim mirip dengan yang ada di Singapura. Selain menghadirkan es krim dengan roti tawar biasa dan wafer khusus es potong yang didatangkan langsung dari Singapura, Luna memiliki roti rainbow. Bentuknya seperti roti tawar, tetapi berwarna-warni dan rasanya sedikit lebih manis.

Para koki Luna mencari resep yang pas untuk beragam rasa yang ditawarkan. Luna membuat sendiri es krimnya dengan bahan-bahan alami. Iqbal Fauzan Cahria, lulusan sekolah perhotelan yang mendalami bidang bakery, pastry, dan es krim yang saat ini menjadi salah satu koki Luna, mengaku pekerjaannya di Luna menyenangkan. “Dalam membuat es krim ini, kita bisa bereksperimen. Ada keasyikan tersendiri ketika mengeksplorasi rasa,” tutur Iqbal.

Kompas Klasika/Nov Es krim potong singapura ala Luna Singapore Ice Cream Sandwich

Di dapur Luna, Iqbal menimbang dan mencampur bahan-bahan utama es krim seperti susu, telur, gula, dan mentega. Setelah memanaskannya di atas kompor, ia memasukkannya ke dalam alat pembuat es krim. “Tidak semua cara pembuatan es krim sama. Untuk rasa bluberi, kami menggunakan rasa vanila untuk es krim dasarnya, kemudian kami membuat marble dari selai bluberi pada adonan es krim yang sudah membeku,” terang Iqbal.

Untuk es krim rasa Nutella, adonan dasar yang dibuat dicampur dengan Nutella, kemudian cokelat Nutella pun diselipkan di dalam es krim yang sudah beku. Hasilnya, es krim cokelat dengan potongan Nutella beku di tengahnya. Dikatakan Ribka, es krim rasa Nutella merupakan salah satu varian favorit konsumen.

“Luna punya total 16 rasa es krim. Tiga per empatnya kami adaptasi dari rasa yang ada di Singapura. Seperempatnya kami kreasikan sendiri,” ujar Kevin. Dengan varian rasa yang sudah cukup banyak tersebut, Luna masih mengembangkan beberapa rasa baru yang belum diluncurkan. “Kami pilih rasa yang saat ini sedang digemari seperti kacang pistacio, keju, dan red velvet,” ungkap Ribka.

Cita-cita untuk semakin maju terus dipelihara Luna. “Ke depannya, kami berencana menambah outlet. Sudah ada beberapa mal yang diincar,” ujar Ribka, (24/10). Kevin menambahkan, selain di Jakarta dan sekitarnya, Luna akan berekspansi ke beberapa kota besar lain di Indonesia.

Menggigit es krim Luna, menikmati dinginnya, dan merasakan es krim itu melumer di mulut akan memberi kita kebahagiaan kecil. Seperti legitnya es krim Luna, anak-anak muda ini berharap usaha mereka kelak berbuah manis. [NOV]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com