Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Singapura, dari Kaki Buaya hingga Gurita Hidup - 1

Kompas.com - 05/07/2015, 09:00 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Bagi anda yang penasaran ingin menyantap hewan-hewan eksotis, tidak perlu pusing-pusing memikirkan ke mana. Cukup terbang ke Singapura, yang rupanya memiliki banyak pilihan hewan yang umumnya tidak lazim dikonsumsi. Daging buaya adalah menu yang relatif umum di Singapura, namun kaki buaya tidak begitu lazim. Restoran di Old Geylang menjadi satu dari sedikit yang menyediakan menu ini di Negeri Merlion. Harganya 28 dollar Singapura atau sekitar Rp 280.000 per porsi.

Manajer Restoran Sam Ng menceritakan banyak pelanggan setia yang datang menyantap. Salah satu alasannya karena daging buaya mujarab untuk penderita asma. Sam melanjutkan persediaan daging buaya didapatkan dari kebun yang ada di kawasan Kranji. Sam menjelaskan koki akan memotong-motong bagian kaki ini menjadi beberapa potongan kecil untuk mempermudah memasak. Kemudian dilanjutkan menumisnya dengan campuran bawang putih, kayu manis, jahe, jamur. Sisanya adalah menu rahasia restoran.

Dengan jari-jari dan cakar buaya yang tajam, semula makanan ini terlihat mengerikan. Namun lama kelamaan menjadi seperti sedang mengunyah kaki ayam. Perbedaannya hanya pada kaki buaya memiliki lebih banyak daging. Kulit buaya sendiri terasa lembut seperti agar-agar. Rasanya akan semakin lezat ditambah dengan kuah yang dicampurkan.

Selain daging buaya, restoran ini juga sering kedatangan turis yang ingin menyantap eksotisme sup kura-kura. Jika ingin mencoba meracik sendiri, daging buaya juga dapat dibeli melalui Uncle William's Shop dengan harga 28,80 dollar Singapura atau sekitar Rp 290.000 per kilogram.

Menu hewan kedua lain yang tidak kalah eksotis adalah menelan gurita hidup-hidup seperti yang sering kita lihat di Korea Selatan. Restoran Sojap Neun Eobu yang terletak di Jalan Tanjong Pagar terkenal akan gurita-guritanya. Diimpor langsung dari Negeri Ginseng, harga gurita ini seporsi menembus 50 dollar Singapura atau sekitar Rp 500.000.

Koki Park Sang Deok menuturkan menu ini sangat populer di antara warga Korea yang tinggal di Singapura. Sedangkan penduduk Singapura sendiri tidak terlalu menggemarinya. Tentunya bukanlah hal yang "normal" untuk mengunyah sesuatu yang tentakelnya masih bergerak-gerak di mulut anda.

Koki Park melanjutkan menyantap secara mentah dan hidup merupakan cara terbaik untuk menikmati lezatnya gurita yang segar. Koki ini menunjukkan cara menyajikan hewan laut ini dengan mulai mengambilnya dari akuarium. Gurita tersebut akan berusaha menyelamatkan dirinya dengan menancapkan tentakelnya ke objek yang ada. Namun, tanpa basa basi Si Koki segera mencincangnya dan mencampurnya dengan minyak, garam, dan cabai. Memakan hewan yang satu ini perlu ekstra hati-hati karena tidak sedikit cerita penyantap yang tersedak karena gurita yang menempel di tenggorokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com