Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cotton Drops, Nostalgia dalam Segelas Minuman Gulali

Kompas.com - 10/08/2015, 13:34 WIB
Mentari Chairunisa

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com – Siapa tak kenal gulali? Panganan yang terbuat dari pintalan gula berbentuk seperti kapas ini menjadi jajanan favorit untuk dinikmati khususnya bagi anak-anak. Namun, tak dipungkiri orang dewasa pun juga masih menggemari jenis permen yang satu ini.

Ya, menyantap gulali memang membuat kita seakan bernostalgia kembali ke masa kecil. Jika dulu gulali kerap dimakan langsung, kini seiring berjalannya waktu, inovasi-inovasi tercipta untuk membuat gulali tetap eksis di tengah maraknya jenis panganan baru yang bermunculan. Salah satunya dengan memadukan gulali menjadi sebuah minuman.

“Felix itu suka banget cotton candy, sampai waktu itu ada anak kecil nangis minta dibeliin cotton candy dan kita langsung kepikiran untuk pakai buat minuman kita,” cerita pemilik Cotton Drops Joe Alexander, saat membuka gerai keduanya di Summarecon Mall Bekasi, Sabtu (8/8/2015).

Anggapan bahwa gulali disukai oleh semua segmen usia lantas membuat pria yang akrab disapa Jojo ini mantap untuk memadukan gulali dalam minumannya dan merintis Cotton Drops bersama rekannya, Felix Timotius.

Terdapat tiga jenis minuman yang ditawarkan Cotton Drops, yakni flavour tea, milky fruity, dan latte. Tiap minuman tersebut akan disajikan dalam bentuk botol dan ditambah gulali yang menggelembung di atasnya.

KompasTravel akhirnya memilih Taro Latte untuk dijadikan pilihan. Uniknya, jika diminum langsung, rasa manis cenderung tidak terasa didapat dari minuman. Ternyata, ada cara khusus untuk meminum minuman unik ini.

“Ada cara minumnya sendiri. Jadi makan cotton candy-nya dikit, terus minum,” jelas Felix.

Meskipun tidak sepraktis minuman lain, namun perpaduan antara minuman yang disuguhkan Cotton Drops dengan gulali benar-benar seperti memanjakan lidah. Gulali yang masih tertahan di mulut langsung lumer begitu bertemu dengan minuman dan menghasilkan perpaduan rasa manis yang tak berlebihan.

KOMPAS.com/Mentari Chairunisa Dessert sweet pot dari Cotton Drops yang memadukan bolu dengan krim lembut dan disajikan dalam pot tanah liat

Selain minuman dengan gulali yang akan membawa kita serasa bernostalgia ke masa kecil, terdapat menu sweet pot yang terdiri dari kue bolu yang disajikan dalam sebuah pot tanah liat. Kue bolu lembut dalam tiga varian rasa, yakni stroberi, greentea, dan coffee nut berpadu dengan krim manis dan terkubur dalam serbuk cokelat. Memakan sweet pot membuat kita seakan sedang menggali harta karun dalam gundukan tanah.

“Setiap customer yang beli produk kita bisa ingat masa kecilnya dan feel the happiness,” kata Jojo.

Jadi, ingin kemballi bernostalgia ke masa kecil? Aneka varian minuman dengan gulali ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 29.000 hingga Rp 38.000 dan sweet pot bisa dinikmati dengan harga Rp 39.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com