Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kisah Pendaki Berusia Di Atas 50 Tahun...

Kompas.com - 30/08/2015, 16:20 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun telah kenyang pengalaman di gunung, mendaki di usia lebih dari 50 tahun memiliki cerita menarik. Pendaki gunung yang telah mendaki sejak 30 tahun lalu, Adi Seno membagikan pengalaman mendaki gunung saat usia di atas 50 tahun pada sebuah talkshow di Kompas Travel Fair 2015, Jakarta Convention Center, Sabtu (29/8/2015).

"Tantangan itu capai dan berat, kalau muda bisa jalan lama. Kalau sekarang berapa jam berhenti. Harus bisa menyeimbangkan," kata salah satu narasumber Talkshow "Wisata Gunung Nusantara" dan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Indonesia (UI) di Jakarta.

Ia mengatakan pada masa-masa yang sudah tidak muda ini terdapat satu hal yang berkaitan dengan hal spritual ketika mendaki gunung. Hal itu, lanjut Adi Seno, mempengaruhi tujuan ketika mendaki gunung.

"Kayaknya susah dapet pengalaman spritual kalau traveling biasa. Kalau ke gunung kan, gak ada room service, makan buffet. Kalau naik gunung gak masak, ya gak makan, he-he," seloroh Adi Seno.

Ia mengatakan bahwa kegiatan mendaki gunung ketika sudah berumur di atas 50 tahun dilakukan bersama teman-teman seusianya. Adi Seno bercerita tentang pengalaman mendaki Gunung Carstensz di Papua. "Rata-rata, bersama teman-teman yang bergabung di klub pencinta alam semasa kuliah. Di atas umur 50 tahun, harus nyesuaiin nafas," lanjut pria yang juga tergabung di komunitas pendaki Fit@Fifty.

Adi Seno adalah salah satu pendaki Indonesia yang selamat ketika badai salju Himalaya menerjang Oktober tahun lalu. Ia juga salah penulis yang hingga saat ini masih aktif menulis cerita perjalanan untuk media cetak maupun online.

Kompas Travel Fair 2015 merupakan gelaran pameran pariwisata keempat kali yang diselenggarakan harian Kompas. Pameran ini diselenggarakan di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, 28-30 Agustus 2015. Harga tiket masuk Kompas Travel Fair 2015 sebesar Rp 20.000 dan mulai buka pukul 10.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com