Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obyek Wisata di Jambi Belum Dikemas Optimal

Kompas.com - 31/10/2015, 11:16 WIB
JAMBI, KOMPAS.com - Asosiasi biro perjalanan wisata (Asita) Provinsi Jambi menilai, obyek wisata di Kota Jambi belum dikemas secara maksimal sehingga belum menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini.

"Sebagian besar obyek wisata di Jambi belum dikemas secara maksimal, sarana dan prasarananya juga belum mendukung sehingga kurang menjadi daya tarik wisatawan," kata Ketua DPD Asita Provinsi Jambi, Ade Rosmala Dewi di Jambi, Jumat (30/10/2015).

Karena itu, ia berharap pemerintah setempat agar mengemas sarana dan prasarana obyek wisata Kota Jambi sehingga nantinya bisa menambah nilai jual di tengah-tengah persaingan sektor pariwisata dengan daerah lain.

Sebagai biro perjalanan yang lebih banyak mengurus kunjungan orang ke suatu daerah maka Asita siap untuk mengawal pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jambi.

"Pemerintah harus duduk bersama untuk mengembangkan pariwisata, termasuk mengandeng swasta serta berbagai pihak terkait lainnya. Kami memiliki tanggung jawab untuk memajukan sektor pariwisata," katanya.

Menurut Ade, obyek wisata di Kota Jambi sebetulnya tidak kalah bersaing dengan potensi wisata daerah lain, namun masalahnya kurang tertata dengan baik.

Ade mencontohkan, seperti obyek wisata menara Gentala Arasy dan Jembatan Pedestrian yang membelah sungai Batanghari dan menghubungkan Kota Jambi dengan seberang Kota Jambi yang masih kental dengan adat dan budayanya.

"Itu adalah suatu potensi wisata. Namun kalau potensi yang kita punya tidak dikemas maksimal tentunya tidak meninggalkan kesan bagi wisatawan yang berkunjung," katanya.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Pengendara sepeda motor memanfaatkan jasa tukang perahu untuk menyeberangi Sungai Batanghari di Jambi dengan latar belakang Jembatan Gentala Arasy yang diselimuti kabut asap, Senin (14/9/2015) sekitar pukul 18.00. Udara berasap bercampur abu kebakaran lahan semakin pekat dan mengganggu aktivitas serta kesehatan warga.
Padahal, lanjut Ade Rosmala, obyek wisata tersebut terintegrasi langsung dengan kawasan wisata percandian terluas di Asia Tenggara (Candi Muaro Jambi) yang bisa dijangkau melalui wisata air dengan menggunakan kapal mengarungi sungai Batanghari.

"Saat ini untuk menuju Candi Muaro Jambi saja masih menggunakan jalur darat dan itupun jalannya rusak, sehingga waktu tempuhnya lama. Artinya jika ini ditonjolkan wisata air tentunya akan ada nilai tambah dan nilai jualnya," katanya.

Ade memaparkan, jika ada paket wisata air, tentunya kedua obyek wisata tersebut bisa terhubung dengan menggunakan perjalanan via sungai Batanghari dan juga diharapkan bisa menambah kesan bagi wisatawan di Kota Jambi.

"Jika ini dikembangkan, tentunya bisa menambah kesan wisatawan, dan wisatawan yang datang pasti setelah itu akan menceritakan perjalannya kepada teman-temannya," tambah Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com