Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bangun Jalan Cepat ke Wilayah Utara Bali

Kompas.com - 02/03/2016, 11:15 WIB
DENPASAR, KOMPAS - Pemerintah pusat menyetujui permintaan Pemerintah Provinsi Bali membangun jalan cepat dari Denpasar menuju Buleleng. Jalan dari Denpasar menuju Buleleng yang berkelok-kelok di empat lokasi akan diluruskan.

Ini akan memperpendek waktu tempuh Denpasar-Buleleng dari sekitar tiga jam menjadi dua jam.

Anggaran yang disediakan sebesar Rp 622 miliar. Tahun ini memasuki desain perencanaan, analisis mengenai dampak lingkungan, dan pembebasan tanah sekitar 191 are. Pembangunan akan dimulai pada akhir 2018.

(Baca: Mau Liburan Gratis ke Bali Bareng KompasTravel?)

”Kami berharap hal ini mampu menjawab keresahan masyarakat di wilayah Bali utara. Ketimpangan Bali selatan dan utara pun bisa diminimalkan dengan adanya perbaikan infrastruktur, terutama pembangunan jalan,” kata Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Senin (29/2/2016), di Denpasar.

Pastika mengatakan, jalan cepat tersebut akan menarik calon investor menanamkan modalnya di wilayah utara. Selama ini, calon investor memilih membangun di wilayah selatan daripada di utara dengan alasan infrastruktur, terutama jalan, di wilayah utara buruk.

KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Turis mancanegara di kawasan persawahan Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu (22/11/2015).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, realisasi penanaman modal asing (PMA) dan dalam negeri masih terpusat di wilayah selatan, yaitu Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk Buleleng tercatat hanya 2 persen dari total PMDN di Bali Rp 7,7 triliun, yaitu Rp 201 miliar pada 2013.

Pada tahun yang sama, realisasi PMA untuk Buleleng tercatat Rp 60 miliar atau 1 persen dari total PMA di Bali Rp 3,6 triliun.

Selain itu, menurut Pastika, pembangunan jalan cepat ini juga akan menyedot banyak lagi wisatawan menikmati alam dan obyek-obyek wisata daerah Bali utara.

Wisatawan sering mengeluhkan jalur menuju Singaraja yang berkelok-kelok sehingga waktu tempuh yang panjang dan membosankan.

Kepala Seksi Perencanaan Balai Pembangunan Jalan Nasional VIII Hendro Satrio mengatakan, pembangunan jalan ini tengah memasuki desain perencanaan.

Hasil studi kelayakannya, lanjut Hendro, proyek itu tidak ada masalah dan layak. Karena itu, ia berharap pemerintah setempat maksimal mendukung agar proses pembangunannya bisa cepat terealisasi.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Perahu nelayan mengantar turis melihat atraksi lumba-lumba di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali, Sabtu (15/11/2014).
Lokasi jalan tersebut di Mengwi (Badung) hingga Gitgit (Buleleng). Jika memungkinkan, pemerintah menunggu keputusan disetujuinya jalan cepat dan jembatan dari Badung ke Tabanan.

Ketua Asosiasi Travel Agen Bali Ketut Ardana mendukung pembangunan jalan tersebut. Agenda perjalanan wisata keliling Bali bagi turis asing ataupun domestik akan menjadi menarik karena perjalanan dari selatan ke utara lebih lancar.

Jalan itu pun bisa membuat wisatawan mengunjungi lebih banyak obyek wisata di Buleleng, seperti air terjun Gitgit, Lovina, dan air panas Banjar. (Ays)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com