Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Kawasan Wisata Dieng, Ahli Lansekap Dilibatkan

Kompas.com - 23/03/2016, 21:36 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Telaga Merdada di kawasan wisata Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mulai ditata untuk menjadi salah satu obyek wisata andalan.

Kawasan itu diharapkan menjadi wana wisata air, yang dilengkapi taman bunga, perahu wisata, hingga sejumlah fasilitas lainnya. Fasilitas pendukung juga diminta dibuat semenarik mungkin agar bisa dijadikan obyek selfie bagi pengunjung.

"Saya harap ini (Telaga Merdada) jadi destinasi wisata. Saya nanti ajak ahli lansekap untuk menata kawasan ini biar lebih menarik," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela penanaman 21.000 pohon di sekitar Telaga Merdada Banjarnegara, Rabu (23/3/2016).

Saat ini, Telaga Merdada dalam kondisi memprihatinkan. Air yang ada di telaga terus menyusut. Kedalaman telaga juga berkurang. Sebagai langkah untuk penyerapan air, penanaman sejumlah pohon di area tangkapan air dilakukan.

Sedikitnya 21.000 pohon ditanam di pegunungan sekitar Telaga Merdada, yang berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara tersebut. Sejumlah pohon yang ditanam antara lain Akasia, Kayu Putih, Kopi Arabica, dan pohon keras sejenisnya.

Ganjar pun minta agar konsep penanaman ditata sedemikian rupa, agar ke depan penanaman tidak saling bertumpuk. "Tolong perhatikan jarak tanamannya," katanya.

Penanaman 21.000 pohon sekaligus memperingati Hari Hutan. Selain menanam, sejumlah bibit ikan disebar di telaga tersebut, sehingga diharapkan ada aura kehidupan.

"Aksi ini tidak sekedar bicara. Telaga ini perlu ditanami. Saya pesan, yang menanam kentang diajak ngobrol, agar bisa ramah pada alam," ujar dia.

Menurut Ganjar, sejumlah tempat sumber air di pegunungan habis lantaran ditanami kentang oleh warga. Air yang ada dari atas habis, dan warga mengambil air untuk tanam kentang dari wilayah bawah.

"Air terus dipompa. Semestinya air di atas, disalurkan ke bawah, tapi ini air di bawah dipompa ke atas. Itu melawan kehendak Tuhan," kata Ganjar.

"Jangan melawan Tuhan, kita mengikuti aturan Tuhan. Tugas mengembalikan dari atas ke bawah dengan menanam pohon ini," tambah Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com