Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Korsel, Bupati Hugua Paparkan Potensi Pariwisata Wakatobi

Kompas.com - 23/05/2016, 14:06 WIB

KENDARI, KOMPAS.com - Bupati Wakatobi Hugua memaparkan potensi pariwisata Wakatobi pada pertemuan anggota Persatuan Pemerintah Daerah Kota Asia Pasifik (United Cities and Local Goverments-Asia Pacific/UCLG-ASPAC) di Jeju, Korea Selatan.

"Anggota UCLG-ASPAC ingin mengetahui posisi destinasi pariwisata Wakatobi karena kawasan Wakatobi telah ditetapkan sebagai cagar biosfer Bumi oleh UNESCO," katanya melalui telepon dari Jeju, Senin (23/5/2016).

Menurut Hugua, penetapan Wakatobi di Sulawesi Tenggara sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata unggulan Indonesia tidak akan mengganggu keselamatan cagar biosfer Bumi Wakatobi.

Justru, sambung Hugua, penetapan Wakatobi sebagai salah satu destinasi pariwisata unggulan Indonesia akan semakin memperkuat posisi cagar biosfer Bumi Wakatobi.

"Pengembangan pariwisata tidak mengambil sesuatu dari lingkungan alam melainkan memelihara dan melestarikan sumber daya alam alam yang tersedia," katanya.

Hugua memaparkan, pengembangan pariwisata identik dengan pelestarian lingkungan. "Sebab wisatawan hanya mau mengunjungi sebuah kawasan wisata, manakala kawasan tersebut menyajikan berbagai keindahan dan kelestarian alam," katanya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Memancing ikan di karamba apung milik suku Bajo di Desa Mola, Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (8/8/2015).
Selama ini sektor pariwisata di Kabupaten Wakatobi menyumbang ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) cukup signifikan, yakni sebesar Rp 16,6 miliar pada tahun 2015.

Pada saat yang sama, lanjut Hugua, alam bawah laut Wakatobi yang dihuni 750 jenis terumbu karang, 942 jenis ikan dan beragam biota laut lainnya tetap terjaga kelestariannya.

"Warga lokal terus memelihara kelestarian sumber daya alam laut Wakatobi karena menyadari betul bahwa para wisatawan hanya akan mau mengunjungi Wakatobi kalau kelestarian alam di kawasan itu tetap terjaga dan lestari," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com